Ada Apa, Warga Desa Kungkai Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Desak Kades Mundur ?

 173 total views,  1 views today

Ginews TV Investigasimcom ■ Jum’at – siang 03/01/2020 warga desa Kungkai ramai berbondong-bondong menuju Kantor Desa. Warga berkumpul dengan maksud tujuan untuk menyampikan aspirasinya kepada Pemerintah kecamatan Bangko.

Dalam menyampaikan aspirasinya Salah satu tuntutan warga yang diwakili salah seorang koordinatornya yang bernama Bujang, menyampikan aspirasinya bahwa menuntut Kepala desa Kungkai Sapardi untuk mundur dengan alasan dan di nilai sudah mencoreng norma adat dan nama baik dusun.

” Kami mewakili masyarakat desa Kungkai menuntut kepala desa mundur atau mendesak pihak pemerintah kecamatan dan kabupaten untuk mengambil tindakan tegas atas perilaku kades yang sudah tidak pantas jadi panutan” ungkap Bujang.

Dari berbagai sumber berasal dari warga di dapat keterangan bahwa Kepala Desa di duga telah berbuat atau melanggar norma adat dan melanggar hukum. ” Kepala desa sudah tidak bisa jadi contoh, sudah mencoreng nama baik dusun, ” tegas M. Yusuf salah seorang tokoh adat dusun.

Dilain pihak, karena ini menyangkut keamanan dan ketentraman masyarakat banyak, pihak kepolisian Polres Merangin menerjunkan beberapa anggotanya untuk memberikan rasa nyaman, karena terindikasi akan adanya tindakan yang mengganggu pelayanan masyarakat, sehingga aparat di terjunkan ke lokasi.

” Kami pihak kepolisian berusaha untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang pentingnya pelayanan masyarakat, selain sebagai pengayom dan pelindung, serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.” jelas Kapolres Merangin AKBP M. Luthfi, S.IK.

Setelah beberapa warga di minta oleh pihak kecamatan untuk bermusyawarah di kantor, yang di dampingi Plt. Camat bangko, tokoh adat, dan pihak kepolisian akhirnya di ambil kesepakatan untuk menunggu musyawarah adat untuk mengambil keputusan tentang polemik yang terjadi di tengah masyarakat.

“karena kalau ini tidak secepatnya diambil keputusan, dikhawatirkan akan terjadi gesekan di tengah masyarakat dan bisa jadi kami akan melakukan demo ke kantor Bupati.” tegas penghulu adat Datuk Puding.