Berita  

Menjadi Akademisi Berprestasi dan Aktivis Yang Hebat, Kenapa Tidak ?

Menjadi Akademisi Berprestasi dan Aktivis Yang Hebat, Kenapa Tidak ? Menjadi seorang akademisi yang berprestasi sekaligus aktivis yang membanggakan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, seringkali seorang mahasiswa harus mengorbankan salah satu dari kuliahnya demi melancarkan serta menempati posisi yang strategis dibeberapa organisasi dan komunitas.
Beliau adalah Irnawati Bahtiar, S.Sos.,M.Ikom. wanita kelahiran Ujung Pandang, 2 maret 1992 ini merupakan seorang dosen di UIN Alauddin Makassar tepatnya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Awalnya ia menempuh Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 018 Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, setelah lulus beliau melanjutkan pendidikannya di sebuah Madrasah yang berada di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Sejak menginjak bangku Madrasah Tsanawiyah beliau sudah aktif berorganisasi baik itu organisasi intra maupun ekstra. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua OSIS dan aktif pula disalah satu organisasi ekstra yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan pernah menduduki jabatan sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Takalar. Meskipun aktif dikedua organisasi tersebut hal itu sama sekali tidak mempengaruhi prestasi akademiknya,
Baginya organisasi, akademisi harus seimbang. Dimasa beliau berorganisasi sejak SMP dan SMA beliau sangat aktif diorganisasi bahkan bisa menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kabupaten Takalar dan alhamdulillah secara akademik beliau mampu menjadi juara umum SMP dan SMA. Hal ini pun berlanjut ketika beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Selain kuliah beliau juga aktif dibeberapa organisasi intra dan ekstra kampus. Pernah menjabat sebagai Ketua bidang penalaran di DEMA FDK UIN dan menjadi pengurus sejak semester tiga, beliau juga aktif dalam organisasi ekstra yakni Himpunan Mahasiswa Islam.
Selain organisasi tersebut, beliau juga aktif sebagai penyiar di Radio Syiar FM yang merupakan radio kampus dan menjadi penyiar disana selama 4 tahun dan saat semester 6 sempat kerja di salah satu perusahaan media yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan sebagai Penyiar di Radio Fajar FM. Ditengah kesibukan tersebut, kuliah tetap berjalan lancar sehingga beliau bisa lulus dengan predikat cumlaude.
Menjalani kuliah serta organisasi yang begitu padat pasti sangat menyita banyak waktu dan pasti membutuhkan manajemen waktu yang sangat baik. Wanita yang akrab dipanggi Irna ini mengaku karena kesibukan tersebut ia jadi jarang menghabiskan waktu dengan keluarga dan hal itu kadang menyimpan kerinduan tersendiri baginya.
“Ketika kita aktif berorganisasi hal yang paling dirasakan adalah saat ada acara keluarga atau reuni teman kita seringkali harus meninggalkan itu karena mungkin kita menjadi salah satu orang penting dalam suatu kegiatan, dan ini terus berangsur,” ucapnya irnawati Bahtiar.
Setelah lulus S1 dengan predikat cumlaude, ia kemudian mendaftar S2 di salah satu kampus ternama di Indonesia dan diterima disana yakni Universitas Padjajaran Bandung dengan mengambil konsentrasi media dan komunikasi dan menempuh pendidikan secara gratis melalui Beasiswa LPDP Kementerian Keuangan. Mendapatkan Beasiswa LPDP merupakan hal yang sangat membanggakan dikarenakan banyaknya pesaing yang harus dihadapi dari kampus diseluruh Indonesia.
“Hal yang paling berkesan saat mendaftar Beasiswa LPDP ialah ikut bersaing dengan ribuan pendaftar dari seluruh kampus di Indonesia dan saya dapat lolos diantara 100 orang yang diterima,” jelasnya.
Aktif dalam berbagai kegiatan ekstra kampus juga dijalani oleh beliau ketika menempuh S2. Banyak sekali prestasi yang beliau dapat ketika menjalani pendidikan di Bandung baik itu didalam negeri maupun di luar negeri. Diantara pencapaian beliau yakni menjadi pemakalah dalam Oral Presentation International Conference di Osaka, Jepang, pernah mewakili Indonesia dalam ajang Asia Pasific Future Leader Conference di Kuala Lumpur, Malaysia, dan pernah menjadi Selected Delegated pada program summer di Korea.
Pada tahun 2017 ia dapat menyelesaikan pendidikan S2 di UNPAD. Setahun kemudian ia menikah dan sekarang sudah dikarunia seorang putri. Pada saat mengandung memasuki usia 4 bulan, pemerintah mengeluarkan pengumuman terkait pendaftaran CPNS. Pada mulanya ia hanya ingin konsentrasi pada proses kehamilan, akan tetapi berkat support dari sang suami akhirnya ia ikut dalam proses seleksi CPNS.
“Sebenarnya saya belum niat mendaftar karena kondisi hamil anak pertama, saya hanya ingin konsentrasi pada kehamilan. Tetapi berkat support dari suami sampai-sampai suami mendaftarkan ke tempat bimbel CPNS dan OKE saya terima dan bismillah ikut seleksi CPNS,” tuturnya.
Sekarang beliau tengah aktif menjalani aktivitas sebagai salah satu civitas akademika di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan juga masih aktif dibeberapa komunitas organisasi serta sering mendapat undangan sebagai pembicara diberbagai acara.
“Sekarang tugas saya adalah mengabdi untuk negeri dan bisa berkontribusi buat instansi saya UIN Alauddin Makassar,” tutupnya.
Citizen Reporter : Sri Ulfa Senong