Berita  

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan Membangun Kampung Tanaman Buah- buahan Seluas 1.050 Hektare

Global investigasi news co.id ■ Aceh Tamiang – Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan, dikabarkan akan membangun kampung tanaman buah-buahan di areal seluas 1.050 hektare, yang lokasinya terletak di Kampung Bengkelang, Kecamatan Tamiang Hulu.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Yunus, SP, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Jumat (10/01/2020), membenarkan tentang rencana besar tersebut.

Yunus menjelaskan, kawasan yang terletak di Kampung bengkelang, sangat cocok untuk pengembangan tanaman buah-buahan, seperti alpukat, kopi hingga bunga krisan karena berada di dataran tinggi, antara 198 hingga 700 meter dari permukaan laut (mdpl).

Lanjutnya lagi, lahan yang terhampar di kawasan itu, terbagi dalam beberapa ketinggian, mulai dari 198 hingga 700 meter dpl. Untuk setiap ketinggian akan disesuaikan jenis tanaman, misalnya untuk areal 198 mdpl cocok dikembangkan tanaman buah jenis alpukat, dan di ketinggian 450 mdpl cocok untuk tanaman jahe, lalu di area tertinggi, tanaman kopi dan bunga krisan.

“Total luas areal yang akan kita gunakan untuk membangun kampung buah-buahan di kawasan tersebut seluas 1.050 hektare, dan saat ini sudah ada tanaman durian, pinang, dan pohon sengon. Pada tanggal 07 Januari 2020 kemarin, kami sudah mensurvei areal itu,” ungkap Yunus.

Selain itu, Yunus turut menjelaskan bahwa Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan pesisir, dan Kampung Bengkelang merupakan dataran yang paling tinggi di kabupaten itu sehingga masyarakat menamakan dengan sebutan ‘Negeri di Atas Awan’.

Menurut Yunus, dirinya optimis bahwa program pemusatan tanaman buah-buahan di Kampung Bangkelang akan berdampak positif bagi kemajuan masyarakat Aceh Tamiang, khususnya masyarakat di Kampung Bengkelang.

Yunus mengklaim bahwa masyarakat di Kampung Bengkelang sangat antusias sekali dengan program besar tersebut dan saat ini mereka setempat telah bentuk empat kelompok tani

“Jadi nanti pihak yang mengelola lahan untuk tanaman buah-buahan yang dipusatkan di Kampung Bengkelang yakni para masyarakat yang telah tergabung dalam kelompok tani dan kita pastikan bahwa buah-buahan hasil panen dari Bengkelang sudah memiliki pangsa pasar. Bahkan pengusaha di Medan yang memiliki jaringan swalayan telah memberi komitmennya untuk menampung produksi dari kawasan itu,”  demikian disampaikan Yunus.

“Malahan, menjelang Imlek besok, kita pusing dengan permintaan buah  jeruk bali dalam jumlah besar, karena selama ini kita hanya memenuhi kebutuhan lokal untuk kebutuhan warga kita saja,” pungkasnya. (E/ZF)