Berita  

Komisi II DPRD Kabupaten Dogiyai Minta Bupati Perhatikan Nasib Guru dan Pendidikan Non Formal

Komisi II DPRD Kabupaten Dogiyai Minta Bupati Perhatikan Nasib Guru Dan Pendidikan Non Formal.

Pemerintah Kabupaten Dogiyai sejauh ini masih lebih memfasilitasi pendidikan formal sedangkan Pemerintah Kabupaten Dogiyai tidak peduli terhadap pendidikan non formal Padahal, kenyataannya pendidikan formal belum sepenuhnya mampu menyiapkan tenaga terampil. Tenaga terampil justru banyak disiapkan oleh pendidikan nonformal, seperti kursus.

Menurut Anggota DPRD Yusak Erns Tebay, pemerintah seharusnya tidak hanya bersifat mengawasi, tetapi lebih banyak lagi memfasilitasi. “Kalau ada lembaga pendidikan lokal yang tumbuh, perlu dibantu fasilitasnya, perizinan dipermudah, dan dibantu berjejaring untuk menyalurkan lulusannya. Jadi, iklimnya mendukung, Senin 9/3 ujarnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai perlu pula bersinergi dengan sektor lain, seperti Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta koperasi.
Kualitas sebuah lembaga kursus sebetulnya yang menilai masyarakat. Kursus yang berkualitas pasti diminati masyarakat. Jika kualitas kursus di dalam Kabupaten Dogiyai sudah berkualitas, akan lebih baik.

Dikatakan Yusak Dia akan memperjuangkan apa yang menjadi hak tenaga pengajar ( guru ), Karena kita harus menyadari bahwa kita semua bisa seperti ini tidak lain karena jasa guru , untuk itu saya meminta kepada Bupati Kabupaten Dogiyai dapat memberikan perhatian khusus kepada para guru ‘ungkanya.

“Saya pastikan tidak ada guru yang akan terzolimi. Kesejahteraan guru khususnya di Dogiyai akan kita perjuangkan. Saya merasakan apa yang dirasakan guru saat ini, karena saya juga berada di DPRD karena jasa seorang guru,” kata Yusak Erns Tebay .

Yusak Erns Tebay Ketua Komisi II meminta guru-guru di Dogiyai terus semangat memberikan pendidikan terbaik untuk anak didiknya. Sebab, kemajuan suatu daerah tak lepas dari peran seorang guru yang dengan tulus memberikan ilmunya meskipun kesejahteraan guru itu sendiri belum sesuai dengan yang diharapkan ,kami akan secepatnya membahas ini dengan Pemerintah kabupaten Dogiyai.

Pemerintah Kabupaten Dogiyai harus benar-benar menangani ini karena pendidikan adalah simbol kemajuan suatu daerah , apabila kesejahteraan seorang gurunya saja tidak di perhatikan berarti bagimana kualitas pendidikan di kabupaten Dogiyai”pungkasnya.

Masih kata Yusak” 150 Guru SD yang sementara status berijazah SPG, Sgo,Pgak,dan demikian itu ,legislatif meminta MOU yang pernah di tandatangani itu segera tangani secara serius kalo itu di abaikan maka akan terjadi kekosongan guru di Dogiyai karena guru sekarang di tuntut harus berkualifikasi Sarjana (S1 ).
Maka dari itu eksekutif yang melihat pendidikan sebelamata , tegasnya.