Berita  

ADA APA, POSKO COVID-19 LAKAHANG “MENUAI SOROTAN” ??

POSKO COVID-19 LAKAHANG MENUAI SOROTAN

MAMASA GINEWS TV. Sebagai upaya pencegahan terhadap wabah Covid-19, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat memperketat upaya pencegahan dangan melakukan pemeriksaan di setiap perbatasan.

Diketahui bahwa untuk perbatasan Polewali-Mamasa, maka Tim Gugus Terpadu Covod-19 mendirikan posko di pintu gerbang Kabupaten Mamasa, sedangkan posko Tim Gugus Terpadu untuk Kecamatan Tabulahan, mendirikan posko di kelurahan Lakahang. Rabu, 01 April 2020.

Posisi posko terpadu Kecamatan Tabulahan menuai sorotan dari sejumlah kalangan seperti Forum Komunikasi-Peduli Masyarakat Mamasa (FK-PMM), warga Desa Timoro dan Desa Talopa, serta beberapa pengguna sosial media facebook. 

Maikhak R, S.H selaku Ketua organisasi kepemudaan. FK-PMM mengatakan bahwa posko yang berada di kecamatan Tabulahan yg terletak di tengah-tengah Kelurahan Lakang itu sangat tidak efektif. Maikhal R,S.H menjelaskan, coba bayangkan, Desa terluar di Kecamatan Tabulahan adalah Desa Timoro.

Kalau pos penjagaan dan penyemprotan itu dilakukan di Kelurahan Lakahang, maka bagaimana menjaga orang baru yang keluar masuk di Desa Timoro dan Desa Peu, dimana mereka jelas tidak melewati pos pemeriksaan.

Karena itu kami sarankan agar posko yang ada sekarang itu kiranya dipindahkan ke dekat jembatan agar dapat maksimal memeriksa warga yg keluar masuk kab. Mamasa.

Surat Edaran Bupati Mamasa Nomor : 048/170/set/III/2020 perihal Tindak Lanjut Pencehahan Covid-19 poin ke 3 disebutkan bahwa memerintahkan kepada Gugus Tugas Penanggulangan covod-19 untuk memperketat pelaksanaan penyaringan (screaning) di wil perbatasan Kab.Mamasa yakni di Kecamatan Messawa, Tabulahan, Pana, dan Tabang, jadi bagaimana posko penjagaan diperketat kalau posisi poskonya tdk strategis. Katanya

Sementara di tempat terpisah warga atas nama RS dari Desa Timoro dan JA warga Desa Peu meminta agar hasil rapat pemerintah setempat yang memutuskan, posko di letakkan di tengah-tengah Kelurahan Lakahang agar dipikirkan kembali, nasib warga Desa Timoro dan Desa Peu, bahkan masyarakat Kabupaten Mamasa secara keseluruhan

“bahaya ini pak, kalau satu orang warga Timoro yang terjangkit penyakit menular itu, bisa-bisa warga Mamasa juga semua terjangkit” tandasnya
(Roman).