Berita  

PENGGALANGAN DAN PULBAKET TERHADAP KADIS PETERNAKAN KABUPATEN SUMBA BARAT KARENA MARAKNYA MATI HEWAN BABI

PENGGALANGAN DAN PULBAKET TERHADAP KADIS PETERNAKAN KABUPATEN SUMBA BARAT KARENA MARAKNYA MATI HEWAN BABI

Sumba Barat,GiNews TV Investigasi con
“Hari ini Senin Tanggal 13 April 2020 Pukul 09.30 Wita Bertempat di Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat Jln.Adhyaksa Kelurahan Sobawawi Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat Di Laksanakan Monitoring Dan Pulbaket Terhadap Kadis Peternakan Sumba Barat.

Perintah Lisan Komandan Kompi Iptu.Jonny Martin Via Handphone Agar Unit IntelMob Ki 4 Yon A Por BripKa.Mulyadi Dan BrigPol.Tasrif Yasin Laksanakan Pulbaket Dan Penggalangan Kepada Kadis Peternakan Kabupaten Sumba Barat.

Kadis Peternakan Sumba Barat drh. Hama Doku Wedo
menuturkan,Hasil Pulbaket dan
Untuk sementara belum Bisa di pastikan bahwa penyakit Babi yang lagi narak di pulau Sumba Khususnya Kabupaten Sumba Barat Tersebut adalah Penyakit ASF (AFRICA SWINE FEVER)

Penyakit yang sering terjadi di awal musim ini sering Endemi Vokolera Dan biasanya Suntikan Antibiotik Pasti Sembuh.

Semple darah Babi sudah di jirimkan ke Laboratorium di kota Denpasar Bali untuk nengecek status Penyakit Babi mati di Sumba Barat.

Di Indonesia pertama kalinya terserang penyakit ASF (Africa Swine Fever).Pertama terjadi di Provm.Sumatra Utara Lalu Di Prov.Bali Dan Di NTT (Pulau Timor).
Virus Africa Swine Fever ini tidak menular Ke manusia

Sampai Dengan Pagi Ini Hari Senin Tanggal 13 April 2020 Data yang nasuk dan di laporkan ke petugas Babi yang mati 644 Ekor Dan Akan Bertambah.Untuk Antisipasinya pemutusan Virus ini harus Jaga kebersihan jandang,Babi yang nati Harus di kubur,dagingnya bisa di Konsumsi tapi air cucian dan Isi dalam Jangan di buang di aliran sungai karena dapat menimbulkan penyebaran yang cepat.

Giat Penggalangan dan PulBaket berakhir pada pukul 10.00 Wita dalam Keadaan Aman Tertib Dan Lancar.
Berdasarkan Fakta dI atas Penggalangan terhadap Kadis peternakan Sumba Barat Ini Untuk mengetahui penyebab natinya hewan Babi yang lagi marak di pulau Sumba Khusus Kabupaten Sumba Barat.Untuk sementara Vaksin obat penyakit Babi ini belum ada obatnya di Prov. NTT

Kemungkinan besar kematian hewan babi ini akan terus bertambah dan akan mempengaruhi jelayakan hidup masyarakat Sumba Barat yang sangat membutuhkan hewan Babi bukan hanya yntuk acara adat kawin mawin ataupun pesta adat.

Langkah-langkah
Unit IntelMob Ki 4 Yon A Por Sumba Barat Akan Terus Lakukan Monitoring Dan PulBaket Untuk Bisa Memastikan Situasi Di Lapangan Aman Terkendali.
Laporan,”(GEVAN)