Berita  

Para Buruh Tambang Pasir Di Aceh Tamiang ikut Juga Terdampak Covid-19

Para Buruh Tambang Pasir Di Aceh Tamiang ikut Juga Terdampak Covid-19.

Global Investigasi news co.id Aceh Tamiang – Sejak di berlakukannya status tanggap darurat atas penyebaran virus covid-19, para pekerja buruh (bongkar muat) penambang pasir di Aceh Tamiang turut pula merasakan dampaknya.

Dampak tersebut sangat dirasakan oleh para buruh bongkar muat di beberapa tempat penambangan pasir diantaranya, di kampung Rantau Panjang, Alur Bemban dan Tanjung Seumantoh kecamatan karang baru kabupaten Aceh Tamiang.

Mereka berkerja menggantungkan mata pencahariannya di masing-masing lokasi galian C penambang pasir.

Saat ini pendapatan mereka pun jauh menurun dibandingkan sebelum adanya bencana virus Corona, penghasilan yang mereka dapat tergantung dengan angkutan yang masuk untuk mengambil dan membeli material pasir dan batu.

Seorang Pekerja bongkar muat pasir, Saleh(31) mengatakan, Kami berkerja secara bergantian, dan tidak sedikit jumlah pekerjanya, namun kami harus tertib dan saling berbagi penghasilan.

Bagaimana tidak, ditengah merebaknya virus corona, masyarakat di minta untuk membatas diri, guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.

Penghasilan kami sangat menurun, saat ini kami tidak bisa berbuat banyak, Disamping harus menjaga kesehatan diri, kami juga di tuntut untuk memenuhi tanggung jawab kebutuhan keluarga, kata Saleh, menyampaikan kondisi saat ini di lapangan.

Berkurangnya, pesanan material maka berkurang pula pendapatan kami selaku buruh bongkar muat, katanya lagi.

Saat ini kami hanya mendengar bahwa pemerintah telah membagi-bagikan bantuan kepada masyarakat, namun bantuan itu hanya sebatas kabar saja.

Seharusnya, nasib kami juga harus dipertimbangkan untuk mendapat kesempatan sebagai penerima bantuan akibat dampak covid-19, kata Saleh mewakili para pekerja penambang pasir lainnya.

Kita ketahui, Pemerintah telah memberlakukan untuk saling menjaga jarak, menggunakan masker serta menjaga kebersihan melalui penyemprotan disinfektan dan membiasakan diri menggunakan cairan Hand Sanitizer, juga di larang berkerumunan.

Hal yang paling penting, saat ini adakah perhatian pemerintah kepada kami sebagai buruh bongkar muat yang juga berperan membangun daerah.

Oleh karena itu, mewakili buruh bongkar muat, kami berharap pemerintah daerah juga memperhatikan nasib kami yang juga terdampak dari virus Corona, pungkas Saleh.

Ditempat terpisah, salah seorang pengusaha tambang pasir yang tidak berkenan disebutkan namanya pada Kamis, (16/04/2020) mengatakan, saat ini semua aspek terdampak dari virus Corona, tidak hanya buruh, para pengusaha pun ikut merasakannya.

Dijelaskannya, jika modal untuk Operasional kerja sudah tidak ada, bagaimana mesin pompanya bisa beroperasi, bahkan untuk mencari pinjaman modal pun sudah sulit di dapatkan, Terangnya.

Ditambah lagi minat pembeli jauh lebih berkurang, terlebih-lebih pembangunan di daerah pun jadi terhambat, akibat dampak virus Corona, tuturnya.

Beliau juga berharap, kiranya Pemerintah dapat memberikan solusi bagi para pengusaha penambang pasir, agar di permudah untuk mendapatkan pinjaman modal, terutama pada Bank-bank yang ada di kabupaten aceh tamiang, harapnya.

Tampak di lokasi penambangan pasir, terlihat sepi dari kegiatan, para buruh pekerja bongkar muat pun hanya pasrah menunggu mobil angkutan untuk dapat di muat. (E/PKR)