Im Memoriam Sarjis, SE: Sosok Pekerja Keras Dan Tanggung Jawab Telah Tiada

Im Memoriam Sarjis, SE: Sosok Pekerja Keras dan Tanggung Jawab Telah Tiada

ginestvinvestigasi.com.Makassar-
Rabu, 5 Agustus 2020, pukul 07.25 Wita sebuah pesan masuk di WA Grup Disdik TU. Pesan yang mengabarkan bahwa salah seorang staf terbaik Disdik Sulsel telah Berpulang Kerahmatullah, Innalillahi wa innailahi rojiun, Sarjis, SE telah meninggalkan kita semua.

Sarjis merupakan salah seorang tenaga inti di Subag Umum, Kepegawaian dan Hukum Disdik Sulsel. tugas sehari-hari sebagai Penyusun Kebutuhan Barang Inventaris Disdik Sulsel. Kariernya dimulai dari bawah sebagai pegawai golongan II/b pada tahun 1995 pada Kanwil Depdikbud Sulsel.
Ia ditempatkan pada Subag Kepegawaian Bagian Tata Usaha Kanwil Depdikbud Sulsel. Sarjis dikenal sebagai sosok pekerja keras, disiplin, murah senyum, tidak banyak bicara, tapi banyak kerja.

Menurut Syamriani, istri Sarjis, beliau adalah pekerja keras. Hampir tiap hari membawa pekerjaan kantor ke rumah untuk diselesaikan. Mendesak, katanya.
nampak sekretaris disdik sulsel, kasubag umum, kepegawaian & hukum, kasubag keuangan dan tenaga ahli disdik sulsel memanjatkan doa untuk sarjis
Yah, Sarjis memang selalu gelisah bila ada pekerjaan belum ia selesaikan. Andi Mahbubah, rekan kerja Sarjis sering menyaksikan Sarjis bekerja melewati jam kerja kantor.

Atas kerja keras dan tanggung jawab yang diperlihatkan Sarjis tersebut membuat pimpinan selalu memilihnya dalam setiap ‘pekerjaan’ yang memerlukan tenaga, pikiran dan konsentrasi serta tanggung jawab yang tinggi.
Di era kepemimpinan Irman Yasin Limpo, Sarjir diberi amanah sebagai Kepala Subag Tata Usaha di UPT Pendidikan Kota Parepare. Usai melaksanakan tugas di Kota Niaga Parepare, Sarjis ditarik  dan ditempatkan di UPT SMA Negeri 7 Makassar sebagai Kepala Tata Usaha.

Tahun 2019, Sarjis minta untuk masuk kembali ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, dan disetujui. Lalu alumni ASMI Publik dan STIM Publik Makassar ini diberi amanah untuk menangani pengelolaan asset Kantor Disdik Sulsel sebagai Penyusun Kebutuhan Barang Inventaris.
Satu tahun terakhir ini, Sarjis mengeluh sakit. Tapi ia imbangi dengan berbagai pengobatan alternatif, sambil berobat medis. Namun belakangan ini, seiring merabaknya pandemi covid-19, Sarjis menghindar memeriksakan dirinya di rumah sakit, dan memilih berobat alternatif, di kampung halamannya, Mallawa, Palanro Kabupaten Barru.

nampak sejumlah pejabat dan mantan pejabat disdik sulsel melayat di rumah duka, mallawa palanro kab barru
Seminggu sebelum ajal menjemputnya, Sarjis terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Tipe C Andi Makkasau Parepare, itupun atas rekomendasi salah seorang keluarganya sebagai dokter di rumah sakit tersebut. Lagi-lagi ia menghindari ‘cap corona’ atas penyakit yang dideritanya.

Sehari sebelum keluar rumah sakit, Rosi bersama Andi Mahbubah dan lainnya sempat menjengutnya di rumah Sakit Tipe C Andi Makkasau Parepare. Menurut hasil diagnose dokter, Sarjis menderita penyakit ginjal dan stroke. Menurut Rosi, Sarjis ditawari untuk cuci darah, tapi keluargnya menolak, dan memilih dipulangkan ke rumah karena kondisinya juga sudah membaik.
Hari Selasa (4/8), Sarjis terlihat gawat, ia pun kembali dibawah ke Rumah Sakit Tipe C Andi Makkasau Parepare, namun hanya mampu bertahan sehari. Ia pun ‘pergi’ dengan tenang dan terseyum, kata istrinya.

Nampak datang melayat di rumah duka, Sekretaris Disdik Sulsel H. Hery Sumiharto, SE.M.Ed., Kasubag Umum, Kepengawaian & Hukum, Firdausi Topuriti, SE. MM, Kasubag Keuangan Surgalis, SE.MM, Kasubag Tata Usaha UPT PTIKP, Rudy Haryono. Nampak pula mantan Kecabdis Pendidikan Wilayah IX, Hery Mahmud, MPd, hadir pula Kecabdis Pendidikan Wil XI, Hartien, Kasi SMK Cabdis Wilayah XII Itassakka dan sejumlah ASN Disdik Sulsel.
Sarjis dikebumikan di kampung halamannya, Mallawa, Palanro Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Selamat jalan Pak Sarjis. Semoga husnul khatimah.

([email protected]/Bidhumas)