Dukung UMKM, Menteri Edhy: Kami Beri Kemudahan Semaksimal Mungkin

Dukung UMKM, Menteri Edhy: Kami Beri Kemudahan Semaksimal Mungkin

ginewstvinvestigasi.com. Kupangyv (29/8) – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bertemu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perikanan di Kampung Nelayan Oli’o, Desa Merdeka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Edhy memastikan kementeriannya memberi dukungan penuh untuk UMKM agar tetap berproduksi di masa pandemi, sekaligus bisa melakukan ekspor.

Di Kampung Nelayan Oli’o, Menteri Edhy didampingi Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengunjungi UD Barakah, UMKM pengolah udang windu dan udang putih dengan angka produksi 7-8 ton per bulan.

“Dalam kondisi pandemi Covid, di sini masih ada usaha yang mampu bertahan dengan memanfaatkan hasil alamnya yaitu udang. Ini luar biasa dan potensi udang di sini sangat besar,” ujar Menteri Edhy, Sabtu (29/8/2020).

Ada sejumlah keluhan yang ditampung Menteri Edhy dari pelaku UMKM, di antaranya permintaan kemudahan syarat ekspor, pelatihan pengemasan produk, dan bantuan kapal untuk nelayan pencari udang.

Menjawab keluh kesah itu, Menteri Edhy memastikan pengurusan sertifikasi penerapan HACCP sebenarnya mudah dan cepat bahkan tanpa biaya. HACCP merupakan syarat untuk bisa melakukan ekspor melalui Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM).

Kemudahan birokrasi sendiri, sambungnya, merupakan amanat Presiden Joko Widodo untuk mendorong pertumbuhan pelaku usaha, khususnya UMKM di Indonesia.

“Jadi tadi HCCAP itu bukan kita yang buat-buat, itu adalah standar dari negara tujuan ekspor kita. Ini juga untuk kebaikan bapak dalam berusaha supaya produk kita aman dikonsumsi seluruh dunia dan mudah diserap pasar,” terang Menteri Edhy.

Sebagai wujud nyata membantu UMKM, Menteri Edhy menyerahkan Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP) untuk UMKM UD Barakah. Dengan SKP, pelaku usaha selanjutnya bisa mengurus sertifikasi HACCP dengan waktu pembuatan hanya dua hari.

“Saya sudah minta Kepala BKIPM untuk jemput bola ke pelaku usaha. Jadi pelaku usaha jangan ngerasa takut akan dipunguti, enggak ada. Semua dikasih kemudahan semaksimal mungkin,” tegasnya.

Selain aksi jemput bola mempermudah ekspor, KKP juga akan membantu coldstorage dan genset agar daya serap udang dari nelayan bisa lebih banyak. Setidaknya ada 200 nelayan yang selama ini menjual udangnya ke UD Barakah.

Sementara itu, pemilik UD Barakah Amosuta Harefa mengapresiasi kemudahan birokrasi dari KKP. Dia menargetkan tahun ini sudah bisa ekspor udang ke Timor Leste. Permintaan sudah banyak dan harga jual udang di sana tinggi.

“Biaya pengiriman ke Timor Leste pun lebih murah karena dekat dari sini. Target kami tahun ini sudah bisa ekspor agar usaha kami maju dan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja lagi,” ujar Harefa.

Aktivitas usaha di UD Barakah terbilang tidak begitu besar namun perputaran uangnya cukup tinggi. Dalam sebulan, UD Berkah bisa menyerap 7-8 ton udang windu maupun udang putih. Harga beli ke nelayan pun lumayan tinggi, mencapai Rp50.000/kilogram.

“Bantuan dan kemudahan yang diberikan membuat kami lebih semangat. Terima kasih, Pak Menteri,” pungkas Harefa.

Dalam kunjungan kerja dua hari di Kupang, Menteri Edhy turut didampingi sejumlah pejabat eselon I KKP, Wakil Ketua Komisi VI DPR Muhammad Haikal dan dua anggota DPD RI asal Nusa Tenggara Timur.

([email protected])

Sumber: Tim Humas Kkp