Pasie intel KODIM 1629/SBD Mengajak Masyarakat untuk Memahami Radikalisme dan Separatisme

Pasi intel KODIM 1629/SBD mengajak Masyarakat utk memahami Radikalisme dan Separatisme.

SBD NTT,Global Investigasinews.Com
(Mustari)

“Dandim 1629/SBD Letkol Inf Laode M Sabaruddin saat membuka acara Binkomsos tersebut dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya radikalisme dan sparatisme bagi segenap komponen bangsa agar terbentuknya komponen bangsa yang berkepribadian dan berjiwa Bhineka Tunggal Ika, guna mendukung ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kegiatan ini di ikuti oleh para Perwira Staf, Danramil, aparat pemerintahan, tokoh adat dan tokoh agama, ibu ibu persit dan anggota Kodim 1629/SBD.

Dalam penyampaian ttg Radikalisme dan Sparatisme Beliau memerintahkan Pasi intel (Lettu Inf Abd. Mukib) utk memberikan dan menyampaikan kpd hadirin yang ada di Aula Makodim tsb.

Dalam kesempatan tersebut Lettu Abd. Mukib menyampaikan bahwa Radikalisme adalah konsep atau sikap jiwa dalam mengusung perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan memutar balikkan nilai-nilai yang ada secara drastis Iewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Sementara separatisme sendiri adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan diri dari wilayah suatu negara yang muncul karena alasan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya maupun yang lain.

“Jaman sekarang radikalisme lebih mengarah kepada paham atau aliran yang menginginkan pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan, ciri-cirinya bisa kita ketahui seperti sikap intoleran, fanatik, eksklusif dan revolusioner,” ungkap Pasi intel.

“Akhir-akhir ini di Indonesia banyak muncul gerakan-gerakan yang terindikasi paham radikal dan separatisme, jika tidak dicermati dan diantisipasi secara dini maka bisa menjadi ancaman potensial bagi kondusifitas dan stabilitas NKRI,” pungkasnya.

Menurut Pasi Intel,
Maraknya berbagai persoalan yang berkaitan dengan perkembangan radikalisme dan separatisme di Indonesia bukan hanya sebagai tanggung jawab pemerintah atau aparat pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa, kita semua harus peduli guna mengantisipasi timbul dan berkembangnya faham radikalisme dan separatisme khususnya yg berada di wilayah Kab. Sumba Barat Daya.

“Peran seluruh elemen masyarakat, aparat pemerintah, tokoh agama dan para tokoh adat sangat penting untuk bersama-sama sebagai tanggung jawab moral dalam konteks ini,”

Selain itu, juga menyampaikan beberapa langkah dan strategi kontra radikalisasi untuk menghadapi radikalisme dan separatisme mulai dari upaya penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan atau wawasan kebangsaan serta nilai-nilai non-kekerasan melalui pendidikan baik formal maupun non formal, membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu melalui pendidikan, pembinaan dan sosialisasi kemasyarakatan, memperkuat pendidikan dan pembinaan karakter kebangsaan dengan menanamkan pemahaman yang mendalam mengenai Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika kepada seluruh komponen bangsa serta memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga masyarakat tidak mudah terjebak dalam arus paham radikal.