Pemkot Lubuklinggau Targetkan KLA Meningkat

Pemkot Lubuklinggau Targetkan KLA Meningkat

Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus berupaya memperkuat komitmen setiap daerah dan mendorong Gugus Tugas Kota Layak Anak (KLA) untuk berperan secara langsung dalam pengembangan KLA di Kota Lubuklinggau.

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau, H A Rahman Sani, saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) Satgas KLA Kota Lubuklinggau, di Op Room Moneng Sepati, Jumat (4/12/2020).

Menurut Sekda, tujuan lain dari rakor tersebut untuk melakukan evaluasi, monitoring, dan menyamakan persepsi mengenai upaya-upaya strategis yang dapat dilakukan. Selain itu, dalam rakor juga dibahas persiapan dukungan gugus tugas dalam pengisian evaluasi pengembangan KLA.

“Penilaian KLA dilaksanakan dalam dua tahun sekali. Melalui satgas dan institusi masing-masing diharapkan untuk meningkatkan nilai KLA, sebelumnya Kota Lubuklinggau pernah mendapat nilai Pratama,” kata Sekda.

Sekda berharap, masyarakat tidak ada lagi yang membuang air besar di sungai, akan tetapi harus di jamban maka dari itu harus dipersiapkan WC.

Selanjutnya, Sekda juga menghimbau jangan memberikan sedekah kepada anak-anak yang ada di rambu-rambu lalu lintas apabila ada yang ingin sedekah lakukan sedekah di masjid atau Panti Asuhan karena sudah ada Perda tentang pelarangan memberikan uang kepada anak-anak jalanan.

“Diharapkan tidak ada lagi anak jalanan. Apabila ada yang memperkerjakan anak dibawah umur segera tindak secara hukum,” imbuhnya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPPAPM) Kota Lubuklinggau, Heri Zulianta menyampaikan peserta kegiatan ini sudah pernah mengikuti pelatihan kompetensi anak. Pada saat pelatihan sudah diberikan formulir evaluasi.

“Kepada para peserta diharapkan segera mengumpul formulir ke Dinas DPPPAPM Kota Lubuklinggau agar data-data yang sudah didapat segera diinput,” katanya.

Dikatakan Heri Zulianta, pada tahun 2019 lalu Kota Lubuklinggau sudah mendapat predikat Pratama. “Untuk mendapatkan nilai Madya harus ada dukungan semua pihak. Sedangkan untuk memperoleh nilai Madya harus mecapai nilai 600,” jelasnya.

Secara teknis, sambungnya, beberapa program di OPD sudah direkapitulasi, Perda di Dinas Kesehatan untuk kawasan bebas rokok sangat mendukung KLA untuk menunjang program menuju KLA.

“Kami berharap, pada awal 2021 biasanya akan ada Musrenbang kalau bisa libatkan anak-anak, setiap instansi harus ada tempat pojok baca. Di instansi usahakan siapkan ruang laktasi, untuk kawasan tanpa rokok yang sudah pernah disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan,” tutupnya.
( Hasbi )