Refleksi Hari Tsunami Sukses Dilaksanakan di ‘Cafe Gila’ Kota Banda Aceh

Refleksi Hari Tsunami Sukses Dilaksanakan di ‘Cafe Gila’ Kota Banda Aceh

BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati 16 tahun pasca tsunami Aceh, Program Pemuda Aceh Kreatif (PPAK) melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Brigade Anak Serdadu (BAS) Aceh mengadakan kegiatan refleksi di Moorden Coffee Beurawe Kota Band Aceh, Sabtu (26/12/12).

Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan organisasi kepemudaan, mahasiswa dan masyarakat tersebut juga diisi dengan agenda nonton bareng film tsunami Aceh, diskusi milenial dan doa bersama. Turut berhadir Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar, S.Sos., M.Si. dan Owner Moorden Coffee, Dinda Sutari sebagai pemateri diskusi beserta General Manager Kyriad Hotel Aceh, Bambamg Paramusinto sebagai tamu kehormatan.

 “Alhamdulillah, Program Pemuda Aceh Kreatif dalam rangka refleksi 16 tahun pasca tsunami Aceh berjalan dengan bail dan lancar. Dalam hal ini, kita selaku pemuda Aceh berinisiasi untuk kembali mengenang kejadian dahsyat tersebut sembari kita berdoa kepada Allah SWT agar disebrokan keselamatan. Kegiatan ini ada agenda nonton bareng dan diskusi juga sebagai upaya refleksi terhadap generasi muda Aceh”, ujar Sulthan Alfaraby selaku inisiator Program Pemuda Aceh Kreatif.

Kemudian, DPD BAS Aceh melalui Drs. Isa Alima mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan yang diinisisasi oleh pihaknya tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut diadakan di ‘Cafe Gila’ Kota Banda Aceh yang terkenal akan inovasi yang dibuat.

 “Kita ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung, kegiatan ini kita adakan di Moorden Coffee atau juga dikenal sebagai ‘Cafe Gila’ di Kota Banda Aceh. Banyak inovasi-inovasi yang Moorden buat sehingga kita tertarik untuk bertukar bersama dalam hal meningkatkan semangat pemuda Aceh agar berwirausaha” ujar Ketua DPS BAS Aceh, Drs. Isa Alima.

Sebelumnya, Program Pemuda Aceh Kreatif telah diadakan sebanyak beberapa kali di warung kopi maupun cafe di Aceh. Fokusnya adalah mengubah warung kopi menjadi tempat edukasi dan motivasi, terutama untuk para pemuda Aceh.