Struktur Pengurus BKM dan KSM Di Kelurahan Dadimulyo Pegang Peranan Penting Untuk Proyek Bernilai 1M Lebih

Struktur Pengurus BKM dan KSM Di Kelurahan Dadimulyo Pegang Peranan Penting Untuk Proyek Bernilai 1M Lebih.

Kisaran@global investigasi news.

Proyek KOTAKU yang pengerjaanya sepenuhnya di kelola oleh BKM (Badan Kesewadayaan Masyarakat), dan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) dari kelurahan Dadimulyo, tinggal 10 persen lagi maka akan selesai. Demikian penjelasan pak Ngatino selaku koordinator proyek pengerjaan KOTAKU kepada awak media global investigasi news, pada hari Minggu, tanggal 20 desember 2020, pukul 11.30 wib di rumah makan Angkringan Sidodadi.

Dan saat awak media menyinggung ada atau tidak nya bentuk protes atau kritik dari warga Dadimulyo terkait pembangunan jalan tersebut, dengan tegas pak Ngatino menjawab tidak, kami sudah mengerjakan dengan maksimal, dan sudah mengikuti mekanismenya, demikian pak Ngatino menjelaskan lebih lanjut.

Namun saat awak media menyinggung tentang adanya laporan warga yang menyampaikan bentuk rasa tidak puasnya
ke LSM TOPAN RI Asahan, sehubungan adanya bangunan cor beton yang sudah retak dan pecah-pecah sebelum selesai, awak media langsung mendapat jawaban keras dari teman pak Ngatino yang saat itu awak media tidak paham nama dan kapasitasnya dia sebagai apa, namun dia menjawab dengan kalimat ” masyarakat yang mana yang telah melaporkan coba sebutkan siapa ?”, Awak media menjawab dengan lembut dan tegas, “mohon maaf pak, informan tidak bisa kami sebutkan karena itu melanggar kode etik kami sebagai jurnalis, intinya benar atau tidak informasi itu makanya saya pertanyakan ke pak Ngatino sebagai koordinator langsung dari proyek KOTAKU tersebut”, demikian awak media global investigasi news memberi jawaban.

Secara kebetulan saat itu sdr. Maulana Annur atau yang biasa di sapa Aan dari ketua TOPAN RI Asahan datang menghampiri kami bertiga. Dalam nimbrungnya sdr. Aan menyapa pak Ngatino dan temanya, lalu sdr. Aan bertanya tentang struktur BKM dan KSM kepada pak Ngatino. Namun saat itu pak Ngatino menjawab rada aneh, berdalil bukan kapasitasnya menjawab, dan juga tempat yang tidak pas untuk menjawab pertanyaan hal tersebut.

Mendengar jawaban dari pak Ngatino tersebut, awak media agak heran juga, kenapa pak Ngatino tidak bisa mau menjawab pertanyaan dari sdr. Aan, jika tidak tahu rasanya tidak mungkin, sebab menurut informasi dari masyarakat pak Ngatino selain menjadi koordinator proyek KOTAKU, juga menjadi pengurus dari BKM dan KSM juga, dan mempunyai jabatan sebagai Kadus. Jadi rasanya tidak masuk akal jika pak Ngatino tidak tahu jawaban dari pertanyaan sdr Aan. Dan tentang kapasitas dan tempat yang di permasalahan pak Ngatino, rasanya itu cuma akal-akalan pak Ngatino, demikian penuturan sdr. Aan kepada awak media.

Dari struktur BKM dan KSM itu mereka sudah KKN bang, seharusnya mereka membuka terang-terangan siapa-siapa saja yang menjadi pengurus. Jadi tidak di rahasiakan seperti ini pengurus dari BKM dan KSM di kelurahan Dadimulyo ini.

Dan saat awak media bertanya kemungkinan adanya pengurus yang unsur kekeluargaan menjadi pengurus BKM dan KSM di kelurahan Dadimulyo ini, sdr. Aan langsung menjawab, ” sebatas yang kami tahu kepengurusan dari BKM dan KSM di kelurahan Dadimulyo ini adalah berkaitan keluarga semua.”

Jika benar kepengurusan dari struktur BKM dan KSM di kelurahan Dadimulyo ini semua pengurusnya ada terkait keluarga semua, maka sudah jelas di situlah letak KKN nya, dan apa tujuan mereka membentuk pengurus BKM dan KSM itu dari keluarga mereka saja ? Jika bukan untuk tujuan yang hendak mereka raih, rasanya tidak mungkin mereka atur sedemikian rupa pengurus BKM dan KSM tersebut, jika katanya terbentuknya BKM dan KSM di kelurahan Dadimulyo ini berdasarkan musyawarah dan keputusan masyarakat, sekarang giliran kami yang bertanya “masyarakat yang mana.” Demikian sdr. Aan dengan geramnya memaparkan kronologisnya kepada awak media.

Apapun itu, dan bagaimana pun hal di atas tentunya tidak terlepas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak terkait, tentunya di harapkan dari pihak inspektorat juga kejaksaan, atau tidak menutup kemungkinan campur tangan dari polres Asahan (TIPIKOR) untuk bisa ikut turun ke lapangan dan memanggil orang-orang yang menjadi pengelolah dana untuk proyek KOTAKU untuk di mintai keterangan nya.

Reporter/editor : Supri Agus.