Program TMMD, Sebuah Solusi dan Harapan Masyarakat Desa Tumanggal Pasca Bencana Tanah Bergerak

Program TMMD, Sebuah Solusi dan Harapan Masyarakat Desa Tumanggal Pasca Bencana Tanah Bergerak

PURBALINGGA – Pembukaan TMMD Reguler ke-110 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia tidak ditandai dengan upacara atau bentuk lain, hal ini sesuai dengan Komando atas untuk melakukan pembatasan kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah banyak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Meski demikian, kegiatan pembangunan terus mengalir dan berjalan sebagaimana mestinya.

Di Purbalingga pembukaan dilaksanakan di Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga, ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Regular ke-110 Kodim 0702/Purbalingga yang dilakukan secara terbatas antara Bupati Purbalingga dengan Komandan Kodim 0702/Purbalingga selaku Dansatgas Letkol Inf Decky Zulhas, S.H., M.Han dan akan dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi titik nol pembangunan jalan baru di Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan, (5/3/2021).

Dalam paparannya Dandim mengatakan,” Kegiatan TMMD Reguler ke-110 merupakan salah satu bentuk dalam mewujudkan pembangunan yang berskala nasional untuk mewujudkan kestabilan dan kemajuan wilayah pedesaan.”

Program TMMD secara umum dalam UU TNI diartikan sebagai membantu tugas pemerintahan di daerah, yakni bagian dari komitmen TNI Angkatan Darat untuk ikut membangun bangsa dan negara bersama komponen bangsa lainnya (dalam hal ini TNI bekerja sama dengan Kementrian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama seluruh jajarannya) secara sinergi dan berkesinambungan. Program ini berupa akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.

Salah satu alasan Desa Tumanggal menjadi sasaran TMMD Reguler ke-110 Kodim 0702/Purbalingga adalah desa tersebut pasca mengalami bencana tanah bergerak pada Desember 2020 lalu. Seperti yang diberitakan sebelumnya, bencana tanah bergerak yang melanda 3 RT di Dusun Pagersari Desa Tumanggal seluas kurang lebih 15 hektar dan telah menyebabkan sebanyak 24 rumah rusak berat, 16 rumah rusak sedang, 51 rumah rusak ringan dan 17 rumah terancam terdampak bencana, dimana warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dampak bencana ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi yang tentunya perlu penangan khusus dari berbagai pihak. Disamping itu banyak potensi agro dan alam yang perlu dikembangkan.

Harapannya dengan pelaksanaan TMMD Reguler ke-110 TA 2021, dapat menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi ini serta dapat mendorong untuk meningkatkan produktivitas masyarakat pedesaan dalam hal ini Desa Tumanggal dalam upaya turut menyukseskan pembangunan.

Salah satu peran nyata TNI dalam mendukung pembangunan tersebut adalah turut serta pada kegiatan TMMD ke-110 Tahun Anggaran 2021 yang dilaksanakan di Dusun Pagersari Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, dengan sasaran fisik pembangunan jalan baru sepanjang 2000 M x L 9 M, jalan makadam P 2000 M x L 5 M, 7 unit gorong-gorong, 3 unit gorong-gorong plat beton, tambahan pembangunan RTLH untuk 3 penerima manfaat dan kegiatan non fisik berupa penyuluhan bidang mental ideologi, bidang kesadaran bela negara, bidang kesadaran berbangsa dan bernegara, bidang Kamtibmas, bidang kesejahteraan masyarakat dan kegiatan khusus dengan berbagai materi yang telah dipersiapkan, sehingga bisa terwujudnya kemanunggalan TNI dan rakyat. Dengan lama waktu selama sebulan ke depan dimulai sejak pembukaan 2 Maret s.d 31 Maret 2021.

Dalam pelaksanaannya bersinergi antara anggota TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan program pemerintah pada dasarnya telah Sesuai dengan amanat dalam undang-undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 khususnya tentang tugas TNI pada umumnya yaitu memberdayakan wilayah pertahanan secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta dan membantu tugas pemerintah di daerah khususnya dalam aspek pembangunan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.

Dandim mengaku, Desa Tumanggal kaya akan potensi baik bidang pertanian maupun sektor wisata yang memang menarik untuk dikembangkan.

Di tempat yang sama Kades Tumanggal, Surati menjelaskan potensi lahan tani dan wisata Sariland. Potensi lahan di Desa Tumanggal ini terdapat 20 hektar untuk tanaman holtikutura. Namun saat ini baru digunakan seluas 11,5 hektar. Diantaranya untuk menanam bawang merah, cabai, terong pepaya, pare dan sebagi kecil semangka dan melon.

“Karena lebih menguntungkan, masyakarat disini akhirnya lebih tertarik ke holtikultura,” katanya.

“Penambahan wahana objek wisata Sariland siap dibuka untuk umum, dimana tempat ini potensi yang perlu dikembangkan dengan baik agro dan alam. Nantinya pengunjung bisa memetik sayur juga memancing ikan di kolam yang sedang digarap dan ada wahana baru kolam renang untuk anak-anak,” terangnya.

Adanya pembangunan jalan baru TMMD sepanjang 2000 M x L 9 M yang menghubungkan akses Desa Tumanggal dengan Desa Tegalpingen, akan memudahkan akses jalan untuk menarik wisatawan ke objek wisata Sariland maupun untuk akses penjualan hasil pertanian, ia optimis semakin terwujud percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Tumanggal.

(Ratna Palupi)(Pendim 0702/Purbalingga)(M.Sulton Red)