Tambolaka NTT,GlobalInvestigasinews.com;Kodim 1629/Sumba Barat secara serentak Launching pembangunan pompa hidram tahap IV yakni Desa Denduka Kecamatan Wewewa Selatan dan Desa Tawo Rara,Kecamatan Wrwewa Barat (27/9/2021).
Kegiatan Launching pompa hidram tahap IV dan deklarasi Generasi Jaga Alam dan Air (Gejala) di Desa Denduka yang dipimpin langsung oleh Dandim 1629/ SBD, Letkol Inf Alfat Andrian, bersama Pasiter, Danramil dan Babinsa, Kepala Desa Denduka Yohanes Saingo, Tokoh agama, serta warga masyarakat yang ditetapkan sebagai Tokoh Gejala, dan Tokoh pemuda.
Danramil dalam arahannya pada kegiatan Launching pompa hidram dan deklarasi Gejala, menyampaikan rasa puji syukur kepada Tuhan atas perhatian pimpinan Kodam IX/Udayana melalui Dandim 1629/Sumb Barat Daya Desa Denduka bisa mendapatkan bantuan pompa hidram.
“Kami bersyukur kepada Tuhan karena Launching pompa hidram hari ini pertanda bahwa air mata masyarakat selama ini akan diganti dengan mata air yang mengalir hingga ke rumah. Masyarakat tidak perlu naik turun gunung hanya untuk 5 liter air”, ucap Kapten Inf Samuel Neno Guba
Lanjut selalu berupaya untuk dapat mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat di Desa Denduka dan desa desa lainnya untuk tahap berikut.
“Saya akan terus berupaya sehingga desa desa lainnya yang kesuitan air bersih bisa mendapat bantuan pembangunan pompa hidram. Karena itu, pembangunan pompa hidram di Desa Denduka ini harus kita sukseskan”, ucap Danramil
Lanjut Danramil , Negara hadir untuk masyarakat, maka TNI membantu pemerintah guna mengatasi kesulitan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih untuk kebutuhan setiap hari. Harus memanfaatkan kesempatan emas ini dengan mendukung upaya Bapak Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc masalah air bersih bagi masyarakat.
“Mulai saat ini masyarakat harus peduli dengan alam, sehingga keberlangsungan sumber air yang ada bisa diwariskan kepada anak cucu. Karena itu, masyarakat harus masifkan Gerakan Jaga Alam dan Air”, pungkasnya.
Dihadapan Danramil dan Babinsa, Kepala Desa (Kades) Denduka menyampaikan terimakasih masyarakat kepada Pangdam IX/Udayana dan Dandim 1629/Sumba Barat Daya beserta seluruh jajaran, atas bantuan yang telah diberikan kepada warga Desa Denduka.
Kades menjelaskan bahwa, Desa Denduka berada pada ketinggian sekitar 100 meter diatas permukaan air, sehingga sumber air berada dibawah, dan kesulitan air bersih desanya sejak Indonesia merdeka belum bisa teratasi. Dirinya berharap, dengan hadirnya pompa hidram maka masalah air teratasi.
“Kami sangat bersyukur, walau pembangunan pompa hidram baru akan dimulai tetapi keyakin kami sangat kuat kalau air akan masuk hingga ke rumah-rumah masyarakat”, ucap Yohanes Saingo
Sementara Pendeta Ananias Aris Bulu Maloi, S.Th kepada media mengungkapkan bahwa, air bersih di Desa Denduka lebih mahal dari emas murni, lebih mahal dari berlian, karena untuk mendapatkan 5 liter air, maka harus rela turun dan naik gunung yang dalamnya sekitar 1.000 meter atau 1 kilometer ini.
Sebagai pimpinan umat, sangat optimis dan yakin bahwa air ini akan naik hingga masuk ke rumah rumah masyarakat lewat tangan-tangan prajurit Kodim 1629/Sumba Barat Daya Karena TNI datang dengan ketulusan untuk membantu masyarakat, maka Tuhan pasti menyertai dan memberkati semua yang akan dikerjakan.
“Air bersih di desa ini merupakan pergumulan setiap saat, dan hari ini Tuhan menjawab lewat hadirnya TNI (Pasiter bersama Babinsa). Doa kami kiranya, Tuhan selalu bersama kita”, tutup Pendeta Ananias.
Sementara Dandim 1629/Sumba Barat Daya Letkol Inf Alfat Andrian saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, pompa hidram yang selesai dikerjakan ada 2 titik. Sedang dalam launching untuk tahap IV yakni di Desa Denduka dan Desa Tawo Rara sesuai petunjuk dari Bapak Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc untuk di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya
“Dengan mendapatkan petunjuk dari Pangdam IX/Udayana, maka Danramil dan Babinsa Jajaran Kodim 1629/Sumba Barat Daya mencari desa-desa yang sulit mendapatkan air bersih namun sumber airnya ada. Kami mencari sebanyak mungkin lokasi air untuk dipasang pompa hidram, yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat dan mendukung program , Sumba Sehat, dan Sumba Pintar”, tutur Dandim.
Dandim menambahkan, selain pembangunan pompa hidram, juga ada Generasi Jaga Alam dan Air atau Gejala. Gerakan ini untuk menggugah dan mengajak masyarakat dari hati nuraninya mau mencintai alam sehingga sumber air yang ada tetap terjaga.
“Kami ajak masyarakat untuk mulai menanam pohon dan memeliharanya. Setiap musim hujan harus menanam pohon seperti beringin, dengan begitu kondisi mata air semakin terjaga, kualitas air juga akan lebih baik dan mencega terjadinya kekeringan berkepanjangan, sehingga kita tidak mewariskan air mata bagi anak cucu kelak”, ungkap Dandim.
M/Global