Empat Minggu Tutup Masyarakat Rindu Belanja di Pekan Lelo

Pengunjung: Jangan Tutup Pekan Lelo

SERGAI ,Global investigasi news com –
Turun Menjadi PPKM Level 2 di kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Pedagang Pekan tradisional minggu Lelo yang berlokasi di Kecamatan Sei Rampah Gembira bisa kembali beroperasi jualan setelah sebelumnya tutup sementara di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Kabupaten Sergai Minggu (10/10/2021).

Amatan wartawan di lokasi, bukanya kembali Pekan lelo kali ini pun juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Para pedagang pun bersemangat memasuki lokasi Pekan lelo. Namun para pedagang pekan lelo saat memasuki lokasi sempat di hadang puluhan Satpol PP kabupaten Sergai.

Menurut beberapa pedagang lelo yang enggan di sebut namanya menyebutkan, saat mau masuk ke pasar Lelo melalui jalan SMA negeri para pedagang langsung di hadang oleh Satpol PP.

Kembalinya beroperasi Pekan Lelo ini pun juga disambut baik oleh sejumlah pedagang dan pengunjung Pekan lelo.

Pengunjung pun merasa Rindu ingin belanja di pekan minggu Lelo, selain lengkap saya pun nyaman belanja di sini.

“Ya, saya berharap kepada pemerintah kabupaten Sergai janganlah pekan lelo ini di tutup biarkan lah mereka berjualan di sini pekan lelo,” ujar Ibu Nuri (54) warga Kecamatan Sei Bamban yang setiap minggunya belanja di lelo.

Hal senada dikatakan pengunjung, Ia merasa senang dan kangen bisa belanja lagi di pasar Lelo dan para pedagang pun bisa kembali beraktivitas setelah tak mendapatkan pemasukan saat tutup beberapa waktu lalu.

“Ya alhamdulillah ya akhirnya kembali buka. Karena kalo nggak buka banyak pedagang yang pasti ga ada pemasukan, mereka kan bukan seperti pegawai negeri yang menerima gaji bulanan karena kan penghasilan mereka ini ya dari sini, kalo tutup kan ga ada lagi pemasukan, kasihan mereka pedagang ini, anak mereka kan butuh biaya sekolah dan lainnya ” kata salah satu pengunjung ibu Upe (55) warga Kecamatan Sei Rampah Minggu (10/10/2021), Sore.

Sementara itu, selama ini, dikatakan Pedagang sayur dan buah-buahan itu jumlah penjualan terus mengalami penurunan selama kasus Covid-19 meningkat.

“Emang ada dampaknya, setelah kasus meningkat ini ya, penjualan pun juga turun, karena pasti pengaruh dengan daya beli masyarakat, makannya kami pedagang cukup berdampak banget ditambah Pekan Minggu Lelo sempat tutup kemarin,” katanya Pedagang yang enggan di sebut namanya itu. Dirinya hanya bisa berharap kepada Pemerintah untuk tidak lagi menutup Pekan tradisional Lelo.

Pedagang sayur tersebut mengatakan, sebab , dampaknya cukup berat dirasakan oleh para pedagang ditengah pandemi seperti ini.

“Kalo harapan, saya pikir samalah dengan semua pedagang. Jangan sampailah ada penutupan lagi, cukup kemarin aja. Dampaknya parah banget mas,” ujarnya.

Selain itu, hal serupa juga diungkapkan oleh Nita Kusmana (36) salah satu pedagang Pecah belah . Ia mengatakan meski saat ini Pekan lelo sudah kembali buka, namun jumlah pengunjung yang datang masih sedikit.

“Sebenarnya kita seneng kembali buka, cuma kondisinya seperti ini sepi. Ini aja sampai siang belum ada yang beli, jadi berat lah bagi kami pedagang bila pindah ke pasar Sei Rampah” kata Nita

Ia pun berharap, pandemi ini segera berakhir, sebab jika seperti ini terus maka akan mematikan para pedagang di pasar tradisional Lelo

Sementara itu, Perwakilan Ikatan Pedagang Pasar Lelo (IPPL) Sei Rampah, Nita menyampaikan aspirasinya. Menolak kebijakan penutupan pasar tradisional seperti yang dilakukan akhir pekan lalu.

Pedagang ini maunya tetap buka. Dan akan buka setiap Minggu dengan protokol kesehatan ketat, jelas Sekretaris Ikatan Pedagang pekan tradisional Lelo.

” Pasar merupakan lentera yang menerangi keluarga pedagang, yang saat ini kondisinya meredup secara perlahan jika kegiatan di pasar terus dibatasi. Namun, sepanjang masih bisa berdagang, masih ada harapan,” ujarnya mengakhiri.

Sementara itu, terkait penolakan para pedagang pekan tradisional minggu Lelo di relokasi, Camat Sei Rampah Rahmat Suhendra Damanik kepada PAB indonesia.co.id melalui pesan WhatsApp membalas,kita coba pelan pelan kasih pemahaman ke pedagang lelo pak. Karena ini kan terkait penataan kota, semoga para pedagang lelo bisa mengerti

” Masih kita koordinasikan ke dinas pasar, lingkungan hidup dan satpol PP pak, kemudian langkah apa yang nantinya akan diambil selanjutnya,” tutup Camat Sei Rampah. (Kasiar)