Advokasi Terpadu Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Dan PJAS Tahun 2022

Sumba Barat NTT,GlobalInvestigasi News.com-Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang menggelar Advokasi Terpadu Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) di Kabupaten Sumba Barat.

Kegiatan Advokasi dilaksanakan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan cegah covid-19, melibatkan OPD terkait, para Camat, Kades, ketua PKK, dan Kepala Sekolah ini dibuka oleh Wakil Bupati John Lado Bora Kabba, S.Pd, Jumat (18/03/2022) bertempat di Aula Gedung Alfa Omega – Desa Kodaka untuk mendapatkan dukungan pihak terkait seperti pemerintah daerah, wakil rakyat, masyarakat maupun media massa.

Wakil Bupati Sumba Barat John Lado Bora Kabba saat membuka kegiatan berharap agar terjalin kemitraan yang baik antara perangkat desa dengan lintas sektor terkait sehingga tercipta komunikasi yang efektif supaya pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. Mengingat kegiatan terpadu Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan PJAS akan memudahkan masyarakat mendapatkan pangan yang sehat dan aman.

Tujuan dilaksanakannya advokasi untuk melakukan sosialisasi keamanan pangan, PJAS dan Pasar Pangan Aman berbasis komunitas kepada pemangku kepentingan daerah serta untuk meningkatkan koordinasi secara sinergi dan kuntinyu antara instansi dan pelaksana aksi desa pangan aman, PJAS, dan pasar pangan aman berbasis komunitas di samping untuk menumbuhkan komitmen Pemda dalam rangka pengembangan program bersama.

Saat ini beberapa permasalahan yang berkaitan dengan keamanan pangan masih ditemukan produk makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan baik di sekolah maupun di pasar. Banyaknya kasus keracunan, karena masih rendahnya pengetahuan, keterampilan dan tanggungjawab produsen tentang mutu dan keamanan pangan pada industri kecil dan rumah tangga.

“Pemahaman dan keterampilan masyarakat untuk mengelola dan mengkonsumsi pangan lokal yang berimbang dan bergizi, masih sangat rendah. Meningkatkan sumber daya manusia harus pula diimbangi dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang harus didukung dengan pemenuhan gizi yang baik. Semua itu dapat terpenuhi apabila pangan yang kita konsumsi merupakan pangan yang sehat dan bergizi” ungkap Wabup.

Lebih lanjut, Wabup mengatakan bahwa hal tersebut juga dipengaruhi masih kurangnya kepedulian masyarakat karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan daya beli untuk produk pangan yang bermutu dan aman.

“Diharapkan melalui pertemuan ini BPOM mampu menggugah komunitas desa, pasar, dan sekolah agar berdaya, berpartisipasi, dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan di komunitasnya masing-masing,” ujar Wabup John Lado.

Wakil Bupati mengharapkan melalui kegiatan ini program keamanan pangan dapat diintegrasikan dengan program kegiatan masing-masing lintas sektor sehingga pemberdayaan masyarakat di desa, sekolah, dan pasar dapat terlaksana secara optimal demi terwujudkan desa pangan aman, PJAS aman, dan pasar pangan aman berbasis komunitas.

Pada kegiatan ini juga dilaksanakannya penandatanganan Komitmen Bersama mendukung gerakan keamanan pangan desa, pasar pangan aman berbasis komunitas, dan pangan jajanan anak usia sekolah di Kabupaten Sumba Barat.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan Advokasi, Anggota Komisi IX DPR RI Ibu Ratu Wulla S.T, Bapak Markus Dairo Talu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan Dra. Yunida Nugrahanti Soedarto, Apt, MP, Kepala Balai POM Kupang Tamran Ismail, S.Si., MP, Pj yang hadir secara daring, Penjabat Sekretaris Daerah, Asisten Sekda , Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Sumba Barat, Camat Kota Waikabubak, Camat Lamboya, Kepala Desa Tebara, Kepala Desa Kalimbukuni, serta Kepala Desa Kabukarudi.
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sumba Barat

(Global)