Tambolaka-NTT.globalinvestigasinews.com-Warga Sumba Barat Daya (SBD) mana yang tidak kenal Dr.Soleman Lende Dappa,S.Hut.,M.Th.,M.Pd.K? Nama ini jadi kondang tidak saja karena dia asli SBD.Lebih dari itu karena nama ini adalah salah seorang tokoh publik di Kabupaten SBD.
Saat ini SLD sapaan akrabnya menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Yayasan Tunas Timur (Yatutim), yayasan yang ia pimpin ini menaungi 72 lembaga sekolah di hampir seluruh wilayah Kabupaten SBD.Dengan posisi jabatan seperti ini wajar namanya dikenal luas di Kabupaten SBD. Tetapi sejatinya rekam jejaknya tidak saja hanya karena ia seorang Ketum Yatutim.
Jauh sebelumnya SLD sudah berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Jln.
Tulukabessy no. 23 Ambon pada tahun 1997 hingga tahun 2014.Ia mengundurkan diri dari PNS karena ia ingin kembali ke SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun lembaga pendidikan untuk menyelamatkan anak bangsa dari keterisolasian dan kejauhan sekolah.
SLD mengorbankan dirinya dari posisi ASN bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi ketika media berdiskusi alasan yang penting sehingga berani tinggalkan PNS yaitu, pertama,Karena panggilan hati nurani bahwa SLD ingin berkontribusi sekalipun kecil untuk memajukan SBD sesuai talenta dan skil yang ada padanya.Dan kedua adalah panggilan iman yang tulus ikhlas bahwa orang hidup bukan dari PNS saja sekaligus memberi keteladanan bagi generasi muda Sumba bahwa ASN bukan segalanya untuk bisa bertahan hidup,tetapi sumber daya manusia (SDM) yang kuat dan skill yang dimiliki menjadi Sosial Capital (Modal Sosial) untuk bisa bertahan dan terus berkembang masa kini dan yang akan datang.
Pembangunan lembaga pendidikan di pelosok SBD menurut SLD bukan tanpa sebab,lantaran ia beralasan bahwa untuk mengurangi angka putus sekolah dan menciptakan lapangan kerja serta untuk meningkatkan kualitas SDM yang dapat berdampak pada kemajuan wilayah sekitar sekolah, desa dan kecamatan.
“Sekalipun tanah yang dimiliki ratusan ha dan hewan yang dimiliki berkandang-kandang, apabila tidak memiliki kualitas SDM yang baik, suatu saat pasti menderita kemiskinan dan semakin diusir di kampungnya sendiri,sehingga orang lain dan pendatang yang jauh lebih berkembang,” kata Bapak Pendidikan SBD itu.
Tokoh Muda tetapi karya penuh Terobosan ini, menjadi idola bagi ribuan sarjana yang mengabdi di lingkup Yayasan Tunas Timur maupun calon sarjana kedepan bahkan bagi generasi yang akan datang.
Sebuah Ide dan Gagasan yang menembus batas ruang dan waktu seorang SLD sudah menetapkan visi besar sejak tahun 2009 sampai tahun 2100,yaitu Memanusiakan Manusia Tahun 2100 dan semua sekolah dan lembaga binaan harus memiliki visi yang sama kecuali misi dan program kerja yang berbeda yaitu fokus pada penguatan kualitas SDM hingga tahun 2100,sambil memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan mengejar kemajuan yang lain.
Di akhir wawancara SLD menyampaikan, selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi kaum Muslimin dan Muslimat di kabupaten SBD yang menjalankan ibadah puasa,kiranya menjadi momentum untuk semakin bertaqwa dan mempererat hubungan sosial antar umat beragama.
(Johan Sogara/Global)