Kuningan investigasi global news.com
KELUHAN MASYARAKAT KABUPATEN KUNINGAN YANG BANYAK TERLILIT DENGAN REGULASI BANK EMOK PNM MEKAAR…
Maraknya bank emok alias pnm mekaar ini yang menjadi fenomena yang aktual dikabupaten kuningan jawa barat sudah banyak meresahkan masyarakat sehingga sering terjadi keributan antar debitur dan kreditur dimana regulasinya ada beberapa yang tidak mengacu pada ojk dan perbankkan secara nasional sehingga via kreditur menagihpun dengan sper waktu yang sangat singkat perminggu dengan bunga sedikit tinggi melebihi yang telah dirtentukan ojk dan perbankkan menjadikan nasabah merasa tercekik, kadang kala diskriminasi dan intimidasi kerap dilakukan oleh via kreditur (kolektor) sehingga ada pula nasabah yang sampai menangis karna tidak mampu untuk bayarnya yang anehnya lagi sistem tanggung rentet ini yang menjadi regulasi bank emok sehingga pinjaman salah satu orang yang apabila tidak bisa bayar,harus anggota kelompok yang menanggungnya, jadi kadang ketidak terimaan anggota kelompok yang menanggung dan harus bayar menjadi konflik yang tegang terhadap salah satu anggotanya yang tidak bisa bayar.bank emok ini mengatas namakan pula koprasi cuma dalam prakteknya uang yang dipinjamkannya bukan kepada anggota yang mempunyai usaha mikro malah kepada anggota yang tidak mempunyai usahapun kerap diberikan pinjaman. registrasi diperkoprasian kabupaten kuninganpun diduga tidak terdaftar yang seharusnya terdaftar dan teregistrasi sebagai salah satu tertibnya administratif sehingga menjadikan PAD kabupaten kuningan.Salah satu contoh desa. garahaji, kecamatan.maleber,kabupaten kuningan malah terjadi konflik besar sehingga dari pada babin kamtibmas polsek ,aparatur pemerintah desa tersebut dan organisasi LMPI mengklarifikasi terkait bank emok yang dalihnya berbadan hukum ini.Harapan dan keinginan dari pada kepala desa garahaji Ade mulyadi agar bisa menutup kedepannya bank emok ini yang berdampak menjadikan keresahan pada warganya merasa terlilit dan tercekik dengan regulasi atas nama pnm mekaar alias bank emok ini…(wawa)
