“Do’a, Air Mata dan Cinta yang Tak Terbendung untuk Dek Alkey”

Matim,Globalinvestigasinews.Com

Sore ini, saya menyempatkan diri mengunjungi Alkey dan kedua orang tuanya di RS St. Rafael Cancar. Karena “sentuhan orang baik” yang mendukung kesembuhan Alkey, membuat Bapa dan Mamanya sempat menjatuhkan airmata. Saya juga tentu terharu akan peristiwa sederhana yang luar biasa ini.

Saat saya dan Ade Liani Lahu datang, Alkey sedang berbaring ditemani Bapa dan Mamanya. Kemudian kami bercerita tentang Alkey.

Semua hal yang dialami Alkey bermula pada November tahun lalu. Mata Alkey terkena benturan mainan. Awalnya biasa-biasa saja. Namun, beberapa kali setelahnya ketika Alkey merasa matanya perih ia pun menangis, yang keluar bukan air mata tetapi darahlah yang menetes dari mata kanannya. Kemudian kembali normal untuk beberapa saat.

Hal yang Alkey dan kedua orangtuanya tidak inginkan terjadi sejak 10 Februari 2023 kemarin. Mata kanan Alkey mulai membengkak. Dan bola matanya menjulur keluar. Sampai hari ini, saya mengunjunginya di RS St. Rafael Cancar, Alkey divonis gejala kanker mata dan mesti dirujuk ke RS Shangla di Bali.

Sejak kemari BPJS Kesehatan Alkey diterbitkan dengan kerja cepat oleh Dinas Sosial Matim, malam tadi Alkey dibawa ke RS St Rafael. Seharusnya siang tadi sudah bisa keluar, namun paginya Alkey sempat kejang-kejang sehingga dokter merekomendasikan untuk merawat Alkey di sana sampai keadaannya membaik barulah Alkey bisa keluar dan langsung dirujuk ke Denpasar.

Saya dan Liani pergi ke ATM, mengecek susah bwrapa dukungan Alkey yang terkumpul berupa donasi dalam bentuk uang. Dan, jumlahnya sudah mencapai Rp. 7.752.162. Saya berunding dengan Liani, kemudian kami memutuskan untuk menarik 500.000 dulu untuk pegangan Bapak dan Mama Alkey, siapa tahu ada keperluan selama Alkey dirawat di Cancar yang membutuhkan biaya di luar biaya perawatan (makan, minum, susu, transport, dll). Sekaligus uang itu untuk memberi keyakinan ke orantua Alkey bahwa di luar sana begitu banyak orang-orang baik yang mendukung kesembuhan Alkey dengan cinta yang terhitung dalamnya.

Saat saya menyerahkan uang ke tangan Bapak Alkey terjadilah peristiwa kemanusiaan yang membuat hati saya luruh. Alkey sedang berbaring sambil memejamkan mata kirinya, di tengah selang infus dan oksigen yang tersambung ke lengan kanan dan hidungnya, ibunya memberi Alkey ASI.

Saat Ibunya mendengar cmsaya bercerita tentang uluran tangan dari orang-orang baik untuk anaknya, ia tak sanggup menahan tetesan air matanya. Air mata itu mengalir ke paumyudara Mama Alkey, di sana Alkey sedang tenang meneguk ASI. Anda tahu? Alkey begitu nyaman meminum ASI dari payudara ibunya beecampur air mata yang mengalir dengan tak bisa tertahankan itu. Pun tak bisa terbantahkan. Cinta ibu begitu luas, Nak! Mengalir begitu jauh lebih dari air di sungai. Lebih luas dari sekadar samudera. Lebih dalam dari lautan. Tak bisa terukur sejarak langit.

Air mata itu tentang kepasrahan, tentang cinta untuk buah hati, dan doa yang tak tahu harus dimulai dari mana untuk orang-orang baik yang membantu anak semata wayang kesayangan mereka. Senyum di wajah saya mendadak menjadi palsu ketika melihat air mata ibu itu menghantam perasaan saya yang paling dalam.

Hai, Orang-orang baik. Donasi untuk Alkey sebenarnya sudah kami tutup setelah Pemda Matim dengan sigap membantu menerbitkan BPJS untuk Alkey. Namun, mendengar vonis dari dokter bahwa Alkey mengidap kanker mata dan mesti yang dirujuk ke RS. Shangla di Denpasar, maka kami masih membuka donasi untuk Alkey. Untuk biaya perjalanan, penginapan, makan, minum, susu, dan biaya lain yang di luar perhitungan atau perkiraan kita.

Mohon bantu Alkey. Alkey masih butuh banyak biaya di luar perawatan. Bantu sebarkan juga supaya orang-orang baik di sekitar Anda melihat, membantu Alkey, dan menyebarkan postingan ini. 🤗🙏

GlobalNews.com,Saimin,Ss