SUMUT SERGAI-Ginewstv Investigasi.com. Berdasarkan pantauan awak media, terkait pekerjaan proyek tembok penahan tanah (TPT) dan Drainase di Desa Pardomuan, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Diduga abal – abal. senin (26/06/2023).

Ironisnya pekerjaan tersebut tidak ada dicantumkan papan informasi. kegiatan dan sumber dana serta cv yang mengerjakan tidak terlihat saat dilapang. padahal transparansi anggaran sudah menjadi keharusan dilaksanakan pemerintah dalam menjalankan program kerjanya.
Dimulai sejak awal hingga akhir pekerjaan proyek yang dilaksanakan Didesa tersebut tidak memakai papan informasi.

Aturan tersebut sudah jelas tertera dalam UU No.14 tentang keterbukaan informasi publik. Selain UU KIP ada beberapa aturan lain yang mempertegas tentang transparansi pelaksanaan program pemerintah. Seperti Peraturan presidan ( Perpres ) nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas perpres nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut diduga abal – abal. dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan terlihat jelas awak media sedang melakukan pengecekan proyek tersebut, namun diduga lebih banyak pasir dibandikan semennya.
“Proyek ini masih baru, kurang lebih satu bulan pak. Memang dari awal pembuatan proyek ini, saya tidak ada liat adanya plank,” Cetus warga dengan singkat, yang nama nya tidak mau disebutkan.
Saat dikonfirmasi awak media yang mengaku bekerja di kantor Desa tersebut, ia menjelaskan,” ini sepanduk nya salah, yang sebenarnya sudah di buat pak kades. Untuk TPT panjang nya kemaren di (RAB) 72, tetapi pembangunan tidak sesuai lalu di rubah pak,sepanduknya ada di kantor Desa. “cetusnya senin (26/06/2023).
Kemudian awak media mencoba konfirmasi kepala Desa Pardomuan Henri Gurning melalui via WhatsApp (WA) nya, senin (26/06/2023) sekira pukul 20:42 Wib. walaupun sudah contreng dua biru, namun tidak ada jawaban hingga berita ini di publikasikan belum tau kabar kejelasan dari konfirmasi yang di pertanyakan awak media. (myn)












