SUMUT SERGAI, Ginewstv Investigasi.com, Asisten Perkebunan PT. SBB Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, Diduga Arogan dan kebal hukum serta tidak takut dengan siapapun. Senin 16 Juni 2024.
Pasalnya Korban (AP) merasa Keberatan Atas tuduhan yang dilakukan oleh Asisten inisial (RS) Perkebunan PT. SBB, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
(AP), yang menjadi korban fitnah Atas tuduhan Asisten Perkebunan PT. SBB, oleh pelaku berinisial (RS), dan (AP) yang mengatakan kepada awak media saat itu pada hari Jumat 24 Mei 2024, saat di warung miliknya di blok 9, Dusun VIII, Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.
Selanjutnya (AP) menerangkan lagi kepada awak Media, Pada saat itu (AP) sedang memanen buah kelapa sawit miliknya dan warga lain. Kemudian kami selesai memanen biasanya sudah datang mobil sawit langganan kami untuk menimbang, dengan tiba-tiba Asisten dan bersama temannya langsung menghampiri saya dan berkata kasar, tunggu jangan dulu ditimbang ada tadi yang melemparkan buah kelapa sawit ke sini tunggu kami periksa dulu kata Asisten (RS) yang sedang bertugas di blok 7 bersama rekan rekan pengawasnya.”Ujarnya AP.
Kemudian (RS) mendatangi korban (AP) dan mengatakan jangan timbang dulu bu, biar kami cek dulu ada tadi saya lihat melemparkan Janjangan sawit ke sini, ibu jangan menutupi maling nya, nah ini sawit kami, tuduh Asisten sembari memisahkan buah kelapa sawit ukuran besar sebanyak 3 tandan.
Tunggu kita cek dulu sembari membongkar buah kelapa sawit warga, dan ia nya memisahkan 3 tandan kelapa sawit sembari berkata, ini sawit PT. SBB terlihat dari potongannya, sembari memisahkan 3 tandan dari sejumlah 12 tandan buah sawit tersebut, namun sawit hasil yang di panen warga itu dikembalikan lagi kepada korban (AP) sembari Asisten begitu langsung minta maaf kepada Korban (AP) tersebut, yang menirukan perkataan kasar Asisten PT. SBB itu.
Terpisah dalam kejadian itu diduga Asisten PT. SBB diduga arogan dan tidak takut dengan siapapun, sehingga tidak takut kepada warga, dan diduga PT. SBB bisa membayar Aparat penegak hukum, (APH) hingga berlebihan kepada masyarakat asal menuduh warga sebagai pelaku pencurian buah kelapa sawit itu.
Tunggu dulu bu saya cek dulu ya sebut (AP) yang meniru kan perkataan Asisten tersebut. sembari memisahkan buah kelapa sawit kampung milik (AP) sebanyak 3 tandan dalam ukuran besar.
Dalam tuduhan itu membuat (AP) tersakiti dihadapan warga yang Sedang memanen buah kelapa sawit milik warga tersebut. sangat dirasakan seorang ibu memiliki 2 anak, Itu sangat menyakitkan.” bagi saya pak sepertinya Perlakuan yang sengaja mempermalukan saya dihadapan banyak orang pada saat itu pak.” cetusnya.
Korban berinisial (AP) tersebut merasa kecewa seolah – olah dirinya di tuduh mencuri buah kelapa sawit milik perkebunan PT SBB itu. untuk diketahui biasanya setiap hari selasa warga panen buah kelapa sawit milik warga.
Yang memiliki lahan buah kelapa sawit di blok 7 tersebut, bukan hanya korban (AP) saja, yang sudah di permalukan dan di lecehkan oleh Asisten perkebunan PT SBB. dan tuduhan seorang korban inisial (AP) itu. atas kejadian itu, korban pun langsung memberitahukan kepada pihak keluarga nya.
Keluarga korban tentunya tidak terima keberatan atas tuduhan yang dilakukan oleh Asisten Perkebunan PT SBB terhadap inisial (AP) yang dituduh menyembunyikan buah kelapa sawit milik Perkebunan PT SBB.
Atas tuduhan Asisten Perkebunan PT SBB tersebut yang ber inisial (RS), tentu dipertanyakan keluarga Korban semua tuduhan itu tidak benar kami keberatan atas tuduhan tersebut.” katanya.
Masih keluarga korban, Kami tidak terima atas perlakuan itu, ibu kami tidak pernah mencuri dan seperti yang di tuduh dan tidak pernah mencuri milik siapapun. Sebut Sumber yang namanya tidak ingin di beritakan, pastinya kami meminta kepada pihak Perkebunan PT SBB agar segera meminta maaf kepada ibu kami,” Ujar sumber kepada awak media.
Untuk diketahui tempat kejadian tersebut di lokasi blok 7 Dusun II, Desa Aras Panjang, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, pada selasa 21 Mei 2024, Sekira pukul 12.00 Wib. didepan umum oknum asisten (RS), menurut warga dan karyawan perkebunan PT. SBB salah satu sumber berita ini menyebutkan bahwa kelakuan asisten dilapangan selalu semenah menah dan arogan kepada warga dan karyawannya.
“Berlanjut tuduhan Asisten PT SBB itu kami merasa tidak terima atas tuduhan yang telah dilakukan oleh ibu kami, dimana setelah di lakukan pemeriksaan dilapangan bahwa tidak ada ditemukan 1 tandan pun buah kelapa sawit milik PT SBB yang di sangkakan Asisten itu. dan tidak ada satu pun buah kelapa sawit yang di kuasai ibu kami. hanya sawit dari hasil kebun ibu kami yang ada ditumpukan sawit dari kebun ibu kami. dari itu kami mohon kepada ibu Ketua Yayasan bisa membantu kami, dan memecat Asisten tersebut kami minta ketegasan ibu Yayasan, yakni ibu Lulu.
Atas perlakuan Asisten Perkebunan PT SB yang meresahkan masyarakat inisial (RS) harus di pecat dari jabatan Asisten nya,” ujar keluarga korban.
Setelah kejadian itu awak media ini mencoba meminta keterangan dari Asisten tersebut ianya membantah, dan mengatakan,” saya tidak menuduh ibu itu, saya ada bukti – bukti kok, silahkan aja, saya punya bukti, silahkan keberatannya disampaikan kalau saya yang datang kerumah ibu itu saya tidak mau, karena saya tidak salah.’ucapnya.
Selain itu Ia juga menyebutkan,” yang di pakai mereka itu lahan Perkebunan PT SBB bisa saja kami ambil kembali lahan itu, dan warga juga kan menumpang di jalan perkebunan, jadi kalau saya tutup nanti jalan itu mau dari mana mereka jalan membawa hasil sawitnya ?,” Katanya.
Sangat disayangkan sebelumnya awak media ini mencoba untuk Konfirmasi kepada pihak yayasan PT SBB dengan Ibu Lulu, namun hanya di baca dan setelah dibaca kemudian di blokir, se akan – akan diduga tidak suka terhadap awak Media.
Selain itu awak media ingin mencoba untuk Konfirmasi menemui Maneger perkebunan PT SBB, Kecamatan Dolok Masihul Namun belum Berhasil di temui.
Kemudian Minggu 16 Juni 2024, sekira pukul 20.45 Wib, awak media tetap berusaha lagi untuk Konfirmasi dengan Asisten tersebut melalui via pesan WhatsApp nya, terkait tuduhan itu, namun asisten (RS) sampai saat ini belum memberikan jawaban. hingga berita ini di terbitkan. ***
bersambung……!!!
(MYN)