Banjarbaru – Global tvinvestigasinewscom
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkotika dan zat-zat asing, Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Selatan (Diskominfo Kalsel) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel dan RS Sambang Lihum menggelar acara Coffe Talk.di Kala Cafe Jl. RP Soeparto, Mentaos, Kec. Banjarbaru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Jum’at (26/07/2024).
Dengan mengusung tema “Kecubung Bikin Nggak Nyambung, apa iya?” sebagai sarana edukasi dan diskusi mengenai dampak buruk penggunaan narkotika.
Coffe Talk yang di mulai dari jam 09:00 pagi ini di hadiri sekitar 30 wartawan media cetak dan Online denan narasumber dari Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana, S.S.T., Mk., bersama Reswan Iriandy SH.,M.Kes, Kasi Mutu Pelayanan Keperawatan RSJ.Sambang Lihum.
Latar Belakang Acara ini Inisiatif Diskominfo Kalsel untuk mendukung peningkatan kesadaran tentang bahaya narkotika, yang tujuan dan sasaran Acara untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang risiko penyalahgunaan narkotika dan zat asing lainnya.
Tema “Kecubung Bikin nggak nyambung, apa iya?” di maksudkan untuk menyoroti hilangnya konektivitas sosial akibat latahnya masyarakat Khususnya di Kalsel tentang bahaya atau tidak saat memakan jenis tumbuhan tersebut. (Kecubung).
Brigjen Pol. Wisnu Andayana dari BNNP Kalsel menekankan pentingnya edukasi dini kepada masyarakat tentang bahaya narkoba di Kalsel, ia memberikan insight berharga mengenai pencegahan dan penanganan kasus narkotika.
“Kita sudah membangun program desa “Bersinar” yaitu desa yang bebas dari Narkotika”.ungkap Brigjen Wisnu.
“Dalam Coffe Talk ini saya berterimkasih kepada Diskominfo Provinsi Kalimantan Selatan, terutama dengan rekan rekan wartawan, ini memang kita harus memberi pencerahan Kepada masyarakat tetang pengunaan zat zat yang asing, yang ramai dan viral sekarang kan “Kecubung” yang bisa saya di campur dengan zat zat yang lain oleh peracik,”
“Kita himbau dan harapkan jauhkan lah obat obatan semacam itu, saya sangat berharap kepada rekan rekan wartawan menyampaikan Edukasi semacam ini (jauhi Narkoba) supaya jangan tersesat.” Tukasnya.
Sementara itu, Reswan Iriandy dari RSJ. Sambang Lihum menguraikan dampak narkotika terhadap mutu pelayanan kesehatan dan tantangan dalam rehabilitasi.
Kesimpulan dan Harapan, Kesadaran akan bahaya narkotika merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, media, institusi kesehatan, dan masyarakat.
“Pemahaman Penting Mengenai Narkotika
Pembicaraan mengenai narkotika tidak hanya seputar legalitas dan kriminalitas, tetapi juga tentang bagaimana substansi ini merusak fisik dan psikologis individu.” Ungkap Reswan.
Dalam acara Coffe Talk tersebut Reswan juga mengapresiasi bahwa dirinya dari RSJ. Sambang Lihum sangat menyambut dengan baik acara hari ini.
“Kita sangat menyambut dengan baik, karena Bagaimana pun sebagai pemberi pelayanan seperti kami (RSJ.Sambang Lihum) kita sangat butuh acara acara yang dekan dengan Media, karena kita harus bekerja sama sebagai pemberi pelayanan dan media.” Terang Reswan.
“Kita senang sekali isu isu di masyarakat do angkat jadi kita lebih bisa mengedukasi ke masyarakat lagi lebih luas lewat media massa, dan kita lihat tadi yang hadir di sini rata rata orang media dan itu sangat luar biasa.” Tambahnya.
“Kita berharap acara semacam ini jangan sampai putus di tengah jalan, dua atau tiga bulanan ke depan kita berharap di lanjutkan lagi dan durasi waktu juga mungkin bisa di perpanjamg lagi, karena di sini rekan rekan media pertanyaannya luar biasa semua, semoga nanti waktunya akan lebih di sesuaikan lagi.” Tutup Reswan.
Coffe Talk ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi tersebut dan merumuskan strategi efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Selatan. Rencana tindak lanjut meliputi kampanye edukasi yang lebih luas dan pendekatan preventif di berbagai lapisan masyarakat (Wawan/ yuday)