Merangin, 10 Agustus 2024 Globalinvestigasinews.com
Berawal dari dugaan Postingan kegiatan latihan salah satu Bela Diri Pencak Silat di PSHT dan di duga mengaku sebagai warga PSHT di Status, “HMA” siswa baru SMKN 5 Merangin jadi korban pengeroyokan dan penganiayaan serta Bullying oleh Kakak kelasnya yang berjumlah 8 orang, akibatnya HMA siswa di SMKN 5 Merangin ini alami Trauma fisik dan Trauma Psikis kejadian pada hari Kamis siang 8 /08/2024.
Atas kejadian ini AT wali murid HMA ambil tindakan cepat untuk lakukan visum di Rumah Sakit Kol. Abunjani Bangko atas anaknya HMA, setelah esok harinya AT di dampingi istrinya TW dan HMA mendatangi Polres Merangin dan membuat Laporan Pengaduan Masyarakat (Dumas) pada Jumat 9/08/2024 bersama Kuasa Hukumnya Juarno, SH.
Kronologi kejadian bahwa AT menerima laporan dari anaknya HMA melalui sambungan Cellulernya,” Abi tolong Mas Hafidz di Bully, mas di Bully, cepat Bii ke sini, Nyawa mas Hafidz mau hilang” tepat pada pukul 13.00 hari kamis 8/08/2024, AT sebelumnya sempat menerima Telpon dari HMA tapi terputus dan sempat ada suara nada ancaman ” awas kowe “, langsung sambungan terputus.
Tanpa pikir panjang AT bergegas menuju ke Sekolah SMKN 5 Merangin di mana anaknya sekolah yang berjarak kurang lebih 6 km dari rumahnya yang berada di desa tetangga yaitu Bukit Bungkul Kec. Renah Pamenang Merangin Jambi.
Setelah sampai di sekolah AT langsung mencari keberadaan anaknya sesuai Sharelok yang di kirimkan HMA anaknya, namun AT tidak menemui anaknya di beberapa lokal sekolah ang di temuinya.
Dalam pencairanya AT menerima informasi keberadaan anaknya dari Tukang yang kebetulan sedang bekerja di Proyek sekolah,” di sini anakmu,” ucap Bari yang kebetulan kenal akrab dengan AT.
Lalu AT menjumpai anaknya sudah dalam kondisi ketakutan sambil menahan sakit dan menangis, ”kamu kenapa nak, ayo lapor ke guru,”… ” Ndak Bii mas Hafidz takut mau di bunuh kalau lapor,”… ” jangan takut nak, sama Abi ke kantor,” … ” Ndak Bii, mas Hafidz takut,”…” Ayo! ” kata AT sambil meraih tangan anaknya dan menuntunya ke kantor sekolah, ” tadi sudah saya ajak ke kantor tapi Hafidz ndak mau den, katanya takut kalau lapor,” ujar Bari kepada AT .
Sesampainya di kantor AT tidak menjumpai Kepala sekolah hanya bertemu beberapa majlis guru perempuan dan kebetulan salah seorang guru perempuan yang mengaku sebagai guru BK di sekolah ini, ” ada apa ini pak,” ucap guru BK, ” ini anak saya sudah jadi korban Bully dari teman temanya,” ujar AT.
Setelah beberapa saat Waka Kesiswaan menjumpai AT di ruang BK dan katanya baru pulang dari Bangko.
Guru BK masih berusaha menenangkan HMA yang masih dalam keadaan menangis dan ketakutan, lalu guru BK menceritakan kejadian yang di alami HMA kepada Waka Kesiswaan yang baru datang.
” Ya nanti kita selesaikan mas, kita panggil anak anak yang terlibat dalam insiden ini,” ujar Waka Kesiawaan.
Dalam percakapan dengan guru BK, AT menyampakan bahwa kalau dirinya tidak terima atas kejadian yang di alami anaknya dan menekankan kalau hal ini harus di selesaikan.
Selanjutnya AT di panggil oleh salah seorang guru untuk menuju ke ruang pertemuan yang telah berkumpul banyak majlis guru dan siswa yang di duga terlibat dalam insiden ini. AT sempat mau ambil vidio namun di larang oleh Waka Kesiswaan dengan nada keras, ” jangan ambil vidio, ini mau di selesaikan tidak, kalau sampean ndak mau di selesaikan, ya sudah mau di selesaikan dengan cara apa ! Jangan buat berita yang negatif, tolong buat berita yang positif positif saja,” ujar Waka Kesiswaan dengan nada tinggi kepada AT. ” ya saya tidak merekam cuma ambil poto, saya hormati kebijakan sekolah ini, ” ujar AT sambil memasukkan HPnya ke dalam tasnya.
” setelah saya tanya satu persatu anak anak ini tidak melakukan tindakan kekerasan fisik seperti apa yang anak sampean sampaikan, anak sampean yang mengada ada, … Betul kalian melakukan pemukulan dan pangancaman kepada Hafidz (sambil menunjuk ke beberapa siswa yang di duga melakukan Bullying)..” tidak ! ” kata siswa itu. ” nah iyakan sampean dengar sendiri pengakuan dari anak anak ini ,” ujarnya. ” silahkan kalian berkilah, nanti bukti visum yang membuktikan, ” ujar AT.
Singkatnya berakhir dengan bersalam salaman antara siswa yang di duga melakukan Bullying kepada HMA…
Sampai berita ini tayang pihak sekolah belum menemui pihak AT ke rumahnya, hanya pagi tadi Sabtu 10/08/2024 inisiatif siswa yang selokal dehgan HMA menjenguk ke rumah HMA yang masih dalam keadaan sakit di dampingi Wali Kelas dan 2 orang guru BK…(bersambung)
Triwin wartawan Globalinews Merangin