Globalinvestigasi.com Lumajang,24 Agustus 2024_Hasil survei elektabilitas bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang pada pilkada Lumajang 2024 oleh lembaga ARCI (Accurate Research and Consulting Indonesia) , merilis pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Thoriq-Ning Fika lebih unggul dibanding pasangan bakal Calon Bupati Indah-Yudha.
Seperti diberitakan dari berbagai media, hasil survei dari seribu responden di 21 kecamatan wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 47,9 persen di antaranya memilih Thoriqul Haq ketika ditanya pilihan bupati Lumajang. Disusul kemudian Indah Amperawati Masdar memperoleh angka 21,7 persen. Sedangkan masyarakat yang tidak menentukan pilihan sebanyak 30,4 persen.
“Kemudian disodorkan dua nama memilih calon wakil bupati, Ning Fika mendapatkan 39,6 persen. Lalu Yudha Adji 19,1 persen dan 41,3 persen menjawab tidak tahu.
Baihaki memaparkan, pada survei dua nama disandingkan (Thoriq-Fika dan Indah-Yudha). Sebanyak 63,9 persen responden memilih pasangan Thoriq-Fika dan 27,5 persen responden memilih pasangan Indah-Yudha dan 8,6 persen menjawab tidak tahu.
Atas berbagai tudingan tersebut, Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt, menyampaikan, pihaknya melakukan survei ini tidak serta merta hanya terhadap dua pasangan bakal calon ini.
“Simulasi surveinya tidak hanya dilakukan terhadap paslon Thoriq – Fika dan Indah – Yudha). Di situ ada Sudi (Ketua DPC PPP, Red), Idris Marzuqi (Ketua DPC Partai Demokrat, Red), Agus Yudha, Yudha. Kemudian mengerucut kepada dua bakal calon ini setelah ditetapkan sebagai pasangan bakal calon. Tidak mungkin kita mempublis yang lain. Terkecuali sebelum ditetapkan sebagai pasangan bakal calon kami publish semuanya,” ujarnya, Jum’at (23/8/2024).
Kemudian yang kedua, kata Baihaqi, kalau memang ada survei pasangan Indah-Yudha lebih unggul dari pasangan Thoriq – Fika silahkan dipublis. “Ada gak survei yang menyatakan paslon Indah-Yudha mengungguli paslon Thoriq-Fika? Kalau ada silahkan publis”, tukasnya.
Bagaimana jika survei yang dilakukan internal paslon bupati – wakil bupati tertentu hasilnya diklaim menang tapi tidak publikasikan?
“Mas, kalau seperti itu bukan survei independen namanya. Kalau survei independen hasilnya dipublis. Kalau ARCI jelas lembaga survei independen dan tidak ada keterkaitan dengan kedua Paslon. Kalau memang berani ada hasil survei selain ARCI, silakan hasilnya dipublis. Kalau saya berani mempublis karena ARCI independen,” pungkasnya.
“Perlu diketahui, saya juga konsultan politik dan paham kalau internal paslon merasa kalah surveinya biasanya tidak akan dipublis ke publik. Lembaga surveinya mengakui kekalahannya, sehingga tidak akan dipublis”, tukasnya.
Perlu diketahui, ARCI merupakan salah satu dari 83 lembaga survei di Indonesia. “83 se Indonesia. Salah satunya adalah ARCI,” imbuh Baihaki. (Had)