Pemkab Bandung: Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari
Hingga Selasa Ini, BPBD Mencatat 11.682 KK atau 45.325 Jiwa Terdampak Gempa Bumi di Kabupaten Bandung
KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merilis lokasi pemasangan tenda dan pendistribusian logistik untuk masyarakat terdampak gempa bumi di Kabupaten Bandung.
“Hingga Senin 23 September 2024 pukul 16.00 WIB, sebanyak 181 unit tenda yang sudah terpasang dalam penanganan pasca gempa bumi di Kabupaten Bandung, yang sebelumnya 165 tenda sehingga ada penambahan 16 tenda. Tenda yang terpasang itu untuk penanganan pengungsi masyarakat terdampak gempa bumi di Kabupaten Bandung, umumnya mereka yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Kertasari,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).
Uka Suska menjelaskan 181 unit tenda pengungsian itu, di antaranya 83 tenda di Desa Cibeureum, 20 tenda Desa Tarumajaya, 47 tenda Desa Cikembang, 20 tenda Desa Cihawuk dan 2 tenda Desa Sukapura Kecamatan Kertasari.
“Dari 181 tenda itu, di antaranya 151 tenda pengungsian masyarakat terdampak gempa bumi, 29 tenda posko, 44 tenda mandiri. Sekolah mengajukan 17 unit tenda, sehingga mengalami kekurangan 15 unit tenda dan 3 unit tenda dome,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD juga mengungkapkan lokasi yang sudah didistribusikan logistik untuk masyarakat yang terdampak gempa bumi. Yaitu, di Desa Cibeureum, Tarumajaya, Cikembang, Cihawuk, Resmitinggal, Sukapura dan Desa Santosa.
“Data ini bersifat dinamis dan akan dilaksanakan updating data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta menghimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga/keluarga yang lebih aman,” katanya.
Upaya penanganan bencana, imbuh Uka Suska, koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait untuk penanganan terdampak gempa bumi.
“Kami menghimbau warga terdampak untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi,” ujarnya.
Uka Suska menyebutkan, Tim Reaksi Cepat Multisektor saat ini sedang berupaya menyiapkan bantuan logistik bagi warga terdampak dan tempat pengungsian sementara.
“Pak Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi pada status tanggap darurat dan mengaktivasi pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14 hari di Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Lebih lanjut Uka Suska menjelaskan peta sebaran dampak gempa bumi Kabupaten Bandung. Berdasarkan survei lapangan, disebutkan lokasi terdampak yaitu Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Ciparay, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran, dan Kecamatan Cimaung.
Menurutnya, berdasarkan hasil pendataan hingga Selasa sore pukul 16.00 WIB, sebanyak 6.163 rumah terdampak gempa, dengan kondisi 784 rusak berat, 987 rusak sedang dan 4.392 rusak ringan. Selain itu 91 saran pendidikan, 96 sarana ibadah, 12 fasilitas kesehatan, 27 fasilitas umum juga terdampak gempa bumi.
“Sebanyak 11.682 kepala keluarga, 45.325 jiwa terdampak gempa bumi. Sementara itu 9.229 jiwa yang mengungsi. Mereka menempati tenda pengungsian. 1 orang dinyatakan meninggal dunia dampak gempa bumi tersebut,” jelasnya.
Pascamusibah gempa bumi di Kabupaten Bandung, katanya, selain melibatkan jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung, juga mendapatkan bantuan dari Provinsi Jabar maupun kementerian.
“Tidak kurang dari 131 komunitas relawan atau lembaga yang turut membantu dalam penanganan darurat pascagempa bumi di Kabupaten Bandung,” katanya.**