Pati – Sepak terjang Hafizh Yusuf Muhammad atau yang sering disapa Ki Hafizh, Dalang Cilik MTsN 1 Pati dalam dunia pedalangan sudah tidak bisa diragukan lagi. Setelah sempat tampil pada Opening Ceremony Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tahun 2022 dan pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah (Jateng) XVI 2023, kini Ki Hafizh kembali mengharumkan nama Jawa Tengah.
Dengan suara merdu dan khas, penampilan Ki Hafizh dalam ajang Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) memukau para juri. Berkat kepiawaiannya dalam mendalang, Ki Hafizh berhasil memboyong dua penghargaan sekaligus sebagai Special Award Cultural Heritage and Local Wisdom dan The Best Booth bidang Ilmu Pengetahuan, Sosial, Humaniora, dan Keagamaan (ISHK) pada Jumat, 6 November lalu.
KREASI merupakan ajang bergengsi yang bertujuan untuk memotivasi Gen-Z agar aktif di bidang penelitian dan mampu berinovasi dalam berbagai disiplin ilmu. Babak final KREASI 2024 Tingkat Nasional digelar oleh ABAK Academy berkerja sama dengan Ai Center Indonesia, dan Lembaga Sains Terapan (LST) Universitas Indonesia di Ballroom Royal Palm Hotel & Conference Center Cengkareng.
Mengusung tema Dakwah Kekinian Pentas Wayang Kulit Gen-Z, Ki Hafizh berhasil mengemas dakwah secara relevan untuk Generasi Z. Ki Hafizh memaparkan, tema yang diambil dilatar belakangi adanya berbagai permasalahan yang mewabah di kalangan Gen-Z akibat perkembangan teknologi di era society 5.0 dan media sosial.
“Berawal dari banyaknya perubahan interaksi Gen-Z, tantangan moral yang kompleks, serta penurunan moral dan empati, kami mencoba berinovasi melakukan dakwah melalui pewayangan,” jelasnya.
“Belum lagi dampak sosial media yang bisa mengakses informasi secara mudah sehingga menggeser nilai-nilai tradisional, pendidikan moral yang kurang dari sekolah dan keluarga, dan paparan konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam,” imbuh Ki Hafizh.
Dalam menyampaikan nilai-nilai moral dan agama, Ki Hafizh menggunakan bahasa kekinian agar lebih mudah dipahami oleh teman sebayanya. Selain sebagai media dakwah, Ki Hafizh menyampaikan bahwa wayang kulit juga sebagai media untuk memperkuat identitas budaya lokal di tengah globalisasi.
“Alhamdulillah wayang kulit tetap efektif untuk menyampaikan pesan moral dan keagamaan, selain itu memberikan peluang baru dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Penerimaan positif Gen-Z ini juga menunjukkan bahwa wayang kulit memiliki potesi besar dalam mendidik dan melestarikan jati diri bangsa di era modern,” pungkasnya.
Melihat bakat mendalang anak didiknya, Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat kagum sekaligus bangga. Ia menyebutkan bahwa bakat yang dimiliki Ki Hafizh merupakan potensi langka di zaman yang serba modern ini.
“Di saat teman seumurannya kebanyakan lebih memilih bermain dengan gadget, mas Hafizh ini luar biasa, dia memiliki kemauan mengembangkan bakatnya untuk menjaga eksistensi wayang kulit dan punya potensi untuk menjadi dalang besar di masa depan,” ujar Wahyu.
“Terima kasih untuk prestasi yang sungguh membanggakan ini, mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi kita semua terutama generasi saat ini untuk cinta dan ikut melestarikan kebudayaan Jawa,” tandasnya.
(humas_mtsn1pati)