Seni Kepemimpinan
“Seblak Kusir Eseme Bupati”
Pati – Jawa Tengah
Global Investigasinews. com
Seblak kusir lebih menitik beratkan pada seni kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Merupakan penerapan 4 ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan. Bagaimana seorang Kepala Sekolah mengajak seluruh elemen sekolah menuju ke tujuan (eseme bupati) yang dalam hal ini adala sekolah unggul. Berikut adalah penjelasan keterampilan 4M yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah.
Mempengaruhi (The Power of Influence)
Keterampilan pertama yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah harus bisa mempengaruhi, artinya mampu membuat orang lain menyetujui dan menerima ide-ide yang digagas oleh pemimpin. Persetujuan dan penerimaan ini bisa dikatakan baik apabila mereka menerima dengan senang, terbuka, dan rela hati. Tentunya dengan kesadaran penuh.
Tahap pertama dalam belajar mempengaruhi adalah harus bisa memasuki pola pikir. Pada tahap ini rasionalitas yang berbicara. Jangan hanya emosi saja yang dibesar-besarkan. Belajarlah berpikir dingin. Rasionalitas itu tumbuh karena adanya learning spirit. Maka jangan biarkan dirimu terjebak dalam kejumudan dan kebodohan. Orang-orang pandai selalu merasa kekurangan ilmu. Sebab memang selalu ada celah kosong untuk terus mengisi otak dengan ilmu pengetahuan. Kita bisa memperindah diri dengan sentuhan ilmu pengetahuan, mempertajam intuisi dengan pembelajaran, dan mengasah kemampuan diri dengan lesatan ide-ide cemerlang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kebijakan sekolah agar kebijakan tersebut menjadi tanggung jawab bersama seluruh warga sekolah sehingga mereka dengan penuh kesadaran melaksanakan sesuatu yang telah diputuskan. Hal-hal tersebut antara lain:
Kebijakan yang diambil bukan semata-mata untuk kepentingan sekelompok orang tetapi kebijakan yang diambil harus memiliki tujuan yang jelas untuk memajukan pendidikan secara umum pada tingkat mikro.
dengan pembantu kepala sekolah sebelum kebijakan tersebut diluncurkan.
d. Hindari mengambil keputusan yang tidak populer yang hanya akan mengakibatkan kontroversi pada tingkat bawah.
Menggerakan
Keterampilan menggerakan memiliki arti bahwa seorang pemimpin memiliki keterampilan yang menyebabkan orang lain melakukan tindakan yang diinginkan seorang pemimpin. Bagi kepala sekolah keterampilan menggerakkan merupakan kemampuan kepala sekolah agar sumber daya yang ada (terutama manusia) dapat bekerja dan bersinergi untuk pencapaian tujuan yang diharapkan.
Sumber daya manusia merupakan hal yang unik karena di situ terdapat keberanekaan harapan dan keinginan. Oleh karena itu, kesalahan dalam menggerakan sumber daya manusia akan dapat mengakibatkan penyelewengan dari sebagaian atau keseluruhan sumber daya yang ada.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya menggerakkan SDM yang ada di antaranya adalah:
Perlakukan mereka sebagai manusia yang memiliki kebebasan berpikir, mengeluarkan gagasan atau pendapat, dan memerlukan penghargaan terhadap prestasi kerja. Dengan demikian segala yang terkait dengan hal tersebut harus menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan usaha menggerakan sumberdaya tersebut.
Lakukan kontrol secara kontinu terhadap pelaksanaan kebijakan tanpa menimbulkan kesan mencari kesalahan.Penghargaan terhadap progres kerja akan menjadi motivasi yang mujarab dalam penggerakan SDM.
Selalu motivasi bawahan baik secara formal maupun nonformal. Dengan motivasi agar muncul perasaan dihargai pada diri bawahan sehingga kinerja terbaiklah yang akan ditampilkan.Lakukan komunikasi yang harmonis terhadap gejala tindakan indisipliner dan atau penyelewengan terhadap pelaksanaan kebijakan untuk mengetahui alasan penyelewengan tersebut. Dengan demikian akan segera dilakukan solusi yang tepat untuk menyelamatkan pelaksanaan program.
Mengembangkan
Jim Collins pernah menuliskan: First who, then What; people before strategy. Get the right people first and then set the strategy. Pesan yang ingin disampaikannya adalah mengenai sumber daya manusia. Sebab itu, kepemimpinan yang efektif mampu mengembangkan kemampuan dan keahlian orang-orangnya. Lihatlah GE, General Electric. Perusahaan ini sangat konsen membangun kompetensi karyawannya. GE memahami bahwa bisnis mereka adalah bagaimana membentuk orang
orang dengan talenta tinggi. Mereka membangun aset dengan menginvestasikan ilmu pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan kompetensi orang-orangnya. Maka jika kamu ingin membesarkan diri, perusahaan, organisasi, dunia pendidikan, maka berinvestasilah untuk dirimu. Karena dengan begitu, terjadi pengembangan diri yang signifikan.
Terkait dengan hal tersebut, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya mengembangkan sekolah sebagai instutsi pendidikan:
Lakukan analisis kebutuhan masyarakat atau stakeholder terhadap mutu lulusan.Buat program dengan penyesuaian terhadap kebutuhan masyarakat.
Lakukan pembinaan secara terprogram dalam rangka meningkatkan kompetensi warga sekolah.Program-program peningkatan kompetensi menjadi sesuatu yang harus direncanakan dan dilakukan. Program ini bisa dilakukan baik secara mandiri maupun kontingensi pada kegiatan peningkatan kompetensi di tingkat lain.
Memberdayakan
Konsep terakhir dari teori kepemimpinan 4M adalah Memberdayakan. Seorang pemimpin hendaknya mampu mengelola seluruh potensi orang-orang yang dipimpinnya. Dengan segala sumber daya itulah kita bisa mencapai tujuan. Ketepatan memilih orang tepat untuk posisi tertentu dapat menghasilkan kinerja yang tinggi.
Memberdayakan juga berarti memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan kepala sekolah, kepala sekolah dianggap telah berhasil atau memiliki keterampilan memberdayakan apabila terdapat indikasi sebagai berikut:
Pembagian tugas pada guru dan staf administrasi telah sesuai dengan kompetensi personil yang bersangkutan bukan lagi berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) semata. Pemanfaatan sumber nonmanusia telah semaksimal mungkin oleh sebagaian besar warga sekolah dalam mengupayakan tercapaianya pelayanan pendidikan yang optimal.Semua personil dalam naungan pembinaan kepala sekolah telah berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas masing-masing.Tidak terdapat ketidaktermanfaatkan potensi baik dari sumber daya manusia maupun nonmanusia.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberdayakan
dasar dalam pembagian tugas.
Lakukan evaluasi terhadap kinerja bawahan secara teliti untuk mengetahui kekurangberdayaan personil yang telah ditunjuk. Pembinaan personil dalam rangka menjaga ritme kerja dilakukan secara terencana dan terarah.
Teori 4M tersebut sangat sesuai dengan teori atau semboyan dari Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wurandayani”
Penulis Oleh: Dra. Istiana, M. Pd Kepala Sekolah SMPN 1 GEMBONG Kab Pati