Expo Pendidikan Tinggi, Bupati Dadang Supriatna: Untuk Mempersiapkan Menghadapi Indonesia Emas 2045

Kang DS Sebut Kabupaten Bandung Kedepan Bakal Miliki Perguruan Tinggi Negeri

Konteks Pendidikan, Kang DS: Pemkab Bandung Sudah Melakukan Kerjasama Dengan Seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia

Pemkab Bandung Gelar Expo Perguruan Tinggi “Membangun Indonesia Emas dan Kabupaten Bandung Bedas melalui Pendidikan Berkualitas”

KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) gelar Expo Perguruan Tinggi dengan tema “Membangun Indonesia Emas dan Kabupaten Bandung Bedas melalui Pendidikan Berkualitas” di Gedong Budaya Soreang, Kamis-Jumat (19-20/12/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah perwakilan Perguruan Tinggi maupun para siswa SMA/SMK, yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Bupati Bandung Dadang Supriatna membuka langsung pelaksanaan Expo Perguruan Tinggi tersebut. Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Nina Setiana, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung Ruli Hadiana, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi, Kepala BKPSDM Kabupaten Bandung Tatang Kusnawan diwakili Plt. Sekretaris BKPSDM Kabupaten Bandung Gamber Irmawan, serta sejumlah camat dan pihak terkait lainnya. Para siswa/siswi SD, SMP, SMA, dan SMK juga turut hadir pada giat Expo Perguruan Tinggi yang diinisiasi oleh BKPSDM Kabupaten Bandung tersebut.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan berdasarkan hasil rakor Lemhanas Internasional yang diikuti oleh para kepala daerah yang dilaksanakan di Singapura dan Jakarta, ada lima hal rekomendasi.

“Untuk menghadapi Indonesia Emas 2045 itu adalah pertama peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi,” jelas Dadang dalam sambutannya.

Dadang mengatakan, kalau hari ini anak-anak bangsa tidak dipersiapkan, dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi, maka ia meyakini tahun 2045 akan menjadi penonton.

“Kalau kita bandingkan dengan Singapura, bahwa Singapura itu dari usia 8 tahun itu sudah dipersiapkan bahwa anak ini cocoknya untuk jadi pengusaha. Anak ini cocoknya jadi seniman, cocoknya jadi politisi, dan sudah dipersiapkan dalam usia delapan tahun,” terangnya.

Bupati Bandung juga melihat saat ini pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan adanya Menteri Dikti.

“Tadi malam saya ketemu dengan Gubenur terpilih. Gubernur terpilih sama konsepnya bagaimana untuk anak-anak kita dari mulai SD, SMP dan SMA, SMK, dengan berpendidikan muatan vokasi. Jadi gagasan Pak Presiden, visi, misi dan rencana aksi dan ditindaklanjuti oleh gubernur terpilih, dan saya selaku Bupati akan seirama dan nyambung. Sehingga saya optimis hadirnya expo pendidikan pada hari ini adalah jawaban untuk mempersiapkan secara serius untuk menghadapi Indonesia Emas 2045 dan mempersiapkan anak-anak kita kedepan oleh kita bersama,” tuturnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, karena tanpa ilmu tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengatakan, Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang berilmu.

“Semakin tahu ilmunya, semakin dalam ilmunya, maka semakin prihatin dan semakin sedih. Semakin tahu ilmunya, karena kita akan semakin hati-hati. Jangan sampai jabatan mentereng, tapi ucapannya tidak sesuai dengan keilmuannya,” katanya.

Maka, Kang DS menyebutkan, pendidikan berkualitas itu, pahami tentang apa secara teori akademisi dan disesuaikan dengan norma-norma agama yang tidak terlepas dalam kehidupan sehari-hari.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini mengucapkan selamat kepada para perguruan tinggi yang sudah hadir dan berkontribusi memberikan expo pada hari ini.

“Pak Kepala BKPSDM dan Pak Plt. Sekban BKPSDM bahkan kedepan kegiatan ini harus lebih ditingkatkan lagi,” harapnya.

Ia pun menyatakan insya Allah di Kabupaten Bandung kedepan bakal memiliki Perguruan Tinggi Negeri.

“Kita komitmen bagaimana untuk terus mendorong dalam konteks pendidikan. Kita sudah melakukan kerjasama dengan seluruh perguruan tinggi se-Indonesia, bukan hanya Jawa Barat saja. Kenapa? Karena saya salah satu Wakil Ketua Umum di Apkasi,” ujarnya.

Kang DS pun berkomitmen bagaimana untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, termasuk kepada para ASN yang berprestasi.

“ASN yang berprestasi pun kita berikan beasiswa, dokter yang ingin melanjutkan S-2 kita berikan beasiswa. Kita ada program Besti (Beasiswa Ti Bupati),” katanya.

Bupati menjelaskan, program Besti ini pada tahun 2022 sudah memberikan kesempatan kepada 80 mahasiswa, tahun 2023 sebanyak 125 mahasiswa, tahun 2024 sebanyak 250 mahasiswa.

“Tahun 2025 disiapkan 500 calon mahasiswa,” ucapnya.

Bupati pun kedepan akan membuka peluang bagaimana untuk menciptakan wirausaha muda per tahun 10.000 orang. “Kita sudah siapkan konsepnya. Itu kenapa? Karena Pak Presiden berharap dengan adanya Dinas Ekraf ini akan lebih fokus bagaimana peningkatan ekonomi,” katanya.

Karena secara teori ekonomi mikro, disebutkannya, bahwa apabila uang berputar di suatu daerah, maka ini akan berdampak secara multiplayer effect secara ekonomi mikro.

Bupati Bedas mengatakan melalui program pemberian makanan bergizi Kabupaten Bandung kepada para siswa di Kabupaten Bandung bisa mencapai Rp 10 miliar per hari. Dengan hitungan, Rp 10.000 per paket untuk 1 juta siswa.

“Bayangkan kalau ini ditangkap peluang, kita membuka peluang usaha anggap saja 40 persen dari Rp 2 triliun misalkan, berarti sekitar Rp 800 miliar. Siapa yang menjadi tukang ayam potong, siapa yang menjadi pembudidaya ikan, itu kan bisa diikuti oleh kita. Ini semua tidak lepas dari SDM,” katanya.

Kang DS selaku Bupati akan selalu fokus dan mendorong bagaimana masyarakat bisa lebih sejahtera dengan kegiatan program yang nyata untuk kemajuan bangsa dan negara, terutama untuk masyarakat Kabupaten Bandung.

“Ada program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Kenapa kita dorong? Karena bank emok masih merajalela. Pinjaman online masih merajalela. Ini perlu ada edukasi. Edukasi ini tidak lepas dari pada SDM (Sumber Daya Manusia). Tapi tidak akan cukup SDM kalau tanpa diimbangi dengan ekonomi. Tidak cukup SDM tanpa dibarengi dengan agama karena agama ini sebagai perekat dalam rangka anak berakhlakul karimah dan mempunyai karakter. Maka hadirlah muatan lokal di sekolah kita, mulai TK, SD, SMP, ada pendidikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, pendidikan bahasa Sunda, mengaji dan menghapal Al-Quran,” sebutnya.

Menurutnya, pendidikan lokal itu dalam rangka membentuk karakter dan akhlak dalam rangka untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi Indonesia Emas 2045.

“Bagaimana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham tentang digitalisasi. Ini penting untuk kita lakukan. Untuk itu, semoga kolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bandung khususnya di Jawa Barat dan umum di Indonesia, saya berharap kita semua bersepakat untuk sama-sama persiapkan anak-anak bangsa kita untuk menjadi pemimpin masa depan 2045. Kita doakan semoga menjadi pemimpin berkarakter dan berakhlakul karimah,” katanya.**