Pangdam V/Brawijaya Gelar Tasyakuran HUT Kowad ke-63

Surabaya,- Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A, memimpin acara tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Acara yang digelar pada Senin (23/12/2024) di Gedung Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya itu, berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan.

Pada kesempatan itu, Pangdam V/Brawijaya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peran penting Kowad dalam mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Darat.

“Kowad telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang luar biasa dalam berbagai bidang, baik di lapangan maupun di lingkungan staf. Hari ini adalah momen untuk mengingat dan menghargai kontribusi besar para prajurit wanita dalam menjaga keutuhan NKRI,” ujar Pangdam.

Acara tasyakuran diawali dengan doa Bersama, dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur. Potongan tumpeng pertama diberikan oleh Pangdam kepada perwakilan Kowad sebagai bentuk penghormatan dan motivasi kepada seluruh prajurit wanita.

Suasana keakraban terasa kental, mencerminkan solidaritas dan semangat kebersamaan yang kuat di lingkungan TNI Angkatan Darat.

Sekedar informasi, Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) resmi dibentuk pada 22 Desember 1961, dengan tujuan memberikan ruang bagi kaum wanita untuk ikut serta dalam tugas pertahanan negara.

Selama 63 tahun, Kowad telah membuktikan kemampuannya dalam berbagai bidang, mulai dari operasional hingga administrasi, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kepribadian, moral, dan etika.

Pangdam berpesan agar, Kowad di lingkungan Kodam V/Brawijaya terus meningkatkan kompetensi dan dedikasi serta memberikan yang terbaik bagi satuan.

“Jadikan momen ini sebagai pengingat akan tanggung jawab kita kepada bangsa dan negara. Tetaplah menjadi prajurit wanita yang tangguh, profesional, dan berintegritas,” pinta Pangdam.

Dalam kegiatan tersebut Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Rudy Saladin M.A juga memberikan Tali asih kepada personel Kowad Kodam V/Brawijaya yang suaminya telah meninggal dunia sebagai salah satu bentuk asah asih dan asuh seorang bapak kepada anak buah (*)