GIN JATIM Beredar video menerasikan guguran awan panas turun ketika Gunung Raung mengalami erupsi. Video itu tersebar di grup jejaring WhatsApp.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan guguran awan panas menyelimuti gunung. Beragam pertanyaan pun muncul ketika video itu diunggah oleh salah satu nomor WhatsApp.
“Tenanan tak Iki Raung (Ini beneran Raung),” tulis salah satu nomor di grup jejaring komunitas WhatsApp Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
“Tenanan tak Iki (beneran ini)?” tanya warganet lain.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung angkat bicara atas video tersebut. Melalui Ketua PPGA Raung, Burhan Alethea menyatakan bahwa video tersebut merupakan erupsi yang terjadi di Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bukan di Raung seperti yang digambarkan.
“Video yang beredar itu bukan erupsi Gunung Raung melainkan erupsi yang terjadi di Gunung Sinabung 2018 lalu. Jadi kami pastikan itu hoaks,” katanya, Selasa (24/12/2024).
Burhan menambahkan, ciri khas erupsi yang terjadi pada Gunung Raung tidak mengeluarkan awan panas guguran. Melainkan ciri khas erupsi pada Gunung Raung berupa lontaran awan panas hembusan yang mengarah ke atas.
“Untuk Gunung Raung erupsinya berupa awan panas hembusan bukan awan panas guguran seperti yang digambarkan dalam video tersebut,” jelasnya.
Untuk itu, masih kata Burhan, masyarakat diminta untuk tidak menyebarluaskan video hoaks tersebut. Warga diminta untuk menyaring informasi dan menggali dari sumber terpercaya yang dapat dibuktikan kebenaran dan keakuratannya.
Pihaknya juga telah menyebarkan rekaman video detik-detik saat erupsi Gunung Raung berlangsung. Dimana gambaran erupsinya mengarah ke atas bukan mengeluarkan awan panas guguran yang menyelimuti badan gunung.
“Video resmi saat erupsi Gunung Raung berdasarkan tangkapan CCTV sudah kami sebarkan,” kata dia.
Burhan menjelaskan letusan Gunung Raung di Banyuwangi tergolong erupsi strombolian. Strombolian merupakan jenis erupsi gunung berapi. Strombolian yakni semburan lava pijar dari magma yang dangkal. Pungkas Jaka
