Lagi, Kejadian Orang Gantung Diri, Kali Ini Terjadi di Kecamatan Rakit Kulim

Gelobal Investigasi News
INHU – Dalam kurun waktu seminggu di Inhu terjadi tiga kasus ditemukan orang yang melakukan bunuh diri (Bundir). Belum lama ini kejadian bunuh diri terjadi di Dusun Tua, Kecamatan Kelayang, kemudian seorang IRT juga ditemukan gantung diri, di Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida.

Dan kali ini, kasus serupa terjadi lagi, motifnya sama gantung diri. Kejadian penemuan korban gantung diri terjadi di Desa Talang Perigi, Kecamatan Rakit Kulim. Seorang laki-laki atas nama Mardiono (23) ditemukan oleh warga dalam keadaan gantung diri disebuah pohon sawit.

Sebetulnya kasus gantung diri di Rakit Kulim ini sudah terlebih dahulu kejadiannya, namun baru mencuat ke publik.

Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar SIK M.Si, melalui Kasi Humas Polres Inhu, Aiptu Misran SH kepada media menyebutkan kronologi penemuan korban bunuh diri tersebut.

Disebut kan Misran, bahwa pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2025 sekira pukul 14.40 WIB, telah ditemukan oleh Jumadi dan Abdan (Warga yang mencari Korban), seorang laki-laki yang merupakan warga Desa Talang Perigi Kecamatan Rakit Kulim yang diduga bunuh diri di pohon sawit milik warga di Dusun 3 Desa Talang Perigi Kecamatan Rakit Kulim.

Sebelumnya sekira pukul 13.00 Wib warga dusun 3 Desa Talang Perigi beserta saksi – saksi bersama – sama mencari korban yang sudah dari hari Kamis tanggal 16 Januari 2025 pukul 17.00 Wib pergi dari rumah yang berpamitan dengan Ibu korban hendak Mandi, papar Misran.

Namun sampai malam harinya korban tidak kunjung pulang kerumah orang tua nya.

Dijelaskan Misran, paginya pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2025 sekira pukul 08.00 Wib pihak keluarga, Kadus Yurnalis dibantu oleh 20 orang warga lainnya melakukan pencarian, setelah beberapa jam pencarian bersama – sama warga, baru sekira Pukul 14.40 Wib korban ditemukan telah tergantung di batang sawit dengan menggunakan ikat pinggang (miliknya sendiri).

“Korban tergantung dari dahan pohon sawit ± 2,5 meter dari permukaan tanah ke tali simpul (terikat) ke pelepah sawit dan lokasinya berjarak ± 3 Km dari rumah orang tua korban,” terangnya.

Selanjutnya warga yang menemukan korban dibantu oleh Bhabinkamtibmas AIPDA Budi Herianto, SE menurunkan korban dari pohon sawit, selanjutnya di bawa ke rumah orang tua korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar pada seluruh tubuh Korban tidak ada tanda – tanda kekerasan, ditemukan sperma yang keluar dari kemaluan korban dan jematian korban Mardiono disebabkan Upnea (tidak bernafas) disebabkan karena tenggorokan pada leher korban dalam keadaan terikat dan tubuh menggantung.

Menurut keterangan para saksi, korban sebelumnya pernah melakukan percobaan bunuh diri, di rumahnya Desa Talang Sungai Eko, namun berhasil digagalkan.(Sw)