Lombok Tengah, NTB Globalinvestigasinews Com – Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han., memimpin dialog interaktif bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Kelompok Tani (Poktan) se-Kecamatan Jonggat dalam upaya mendukung swasembada pangan di Kabupaten Lombok Tengah. Acara yang berlangsung di Kolam Renang Taman Daye, Desa Puyung, Kecamatan Jonggat ini menjadi wadah strategis untuk mendengar aspirasi petani dan mencari solusi konkret guna memperkuat ketahanan pangan nasional, pada Jumat (24/1/2025).
Dalam sambutannya, Brigjen TNI Agus Bhakti menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “Lombok Tengah memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan NTB. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, TNI, Polri dan petani, saya yakin target produksi 560.000 ton pada tahun 2025 dapat tercapai,” ungkapnya. Ia juga menegaskan bahwa TNI-AD berkomitmen untuk terus mengawal dan mendukung peningkatan hasil pertanian melalui nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian.
Dandim 1620/Lombok Tengah, Letkol Kav. I.F. Andi Yusuf Kertanegara, menyampaikan bahwa aspirasi dari PPL dan Poktan akan diteruskan ke tingkat lebih tinggi untuk mendapatkan solusi yang konkret. “Persoalan jalan usaha tani dan irigasi akan kami integrasikan dalam program TMMD atau karya bakti, asalkan lahan yang bersangkutan sudah bersih dari sengketa,” ujarnya.
Kabid Produksi Ketahanan Pangan Lombok Tengah, Zainal Arifin, menjelaskan bahwa capaian produksi pertanian di daerah tersebut telah mencapai 60% dari target tahun 2024. “Pada tahun 2025, kami menargetkan penanaman di lahan seluas 120.000 hektar. Oleh karena itu, distribusi bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan) harus tepat waktu. Sinergi dengan Babinsa sangat membantu petani dalam menyelesaikan kendala di lapangan,” katanya.
Dalam dialog ini, berbagai tantangan di lapangan disampaikan oleh Poktan. Ketua Kelompok Tani Desa Nyerot mengeluhkan kekurangan air pada musim tanam ketiga (MT3), sementara Kepala Desa Puyung menyoroti pentingnya stabilitas harga hasil panen demi kesejahteraan petani. Menanggapi hal ini, Brigjen TNI Agus Bhakti menegaskan bahwa pihaknya akan menginventarisasi permasalahan irigasi dan jalan usaha tani untuk dikoordinasikan dengan pemerintah daerah hingga tingkat pusat. “TNI-AD akan mengawal harga HPP gabah agar petani mendapatkan harga jual yang layak,” tambahnya.
Sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan, kegiatan ini diakhiri dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Brigjen TNI Agus Bhakti dan para peserta. Ia berharap langkah ini menjadi awal yang baik dalam menyelesaikan tantangan pertanian di wilayah tersebut sehingga target swasembada pangan nasional dapat tercapai.
Dialog yang berlangsung dalam suasana penuh kehangatan ini mendapat apresiasi dari seluruh peserta. Mereka menyambut baik kesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan pemangku kebijakan demi menciptakan solusi yang tepat bagi sektor pertanian. Korem 162/Wira Bhakti berkomitmen untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan negara.(Penrem.Kamto GIN NTB)