Batola – GINEWS COM
Pada tanggal 25 Januari 2025, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melakukan peninjauan terhadap lokasi banjir di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur didampingi oleh Sekretaris Daerah, Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc, serta Pj. Bupati Barito Kuala, Dinansyah, S.Sos., M.M, para anggota Forkopimda, bupati terpilih, dan kepala SKPD terkait.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak banjir dan merencanakan langkah-langkah penanganan yang diperlukan.
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan.
Kecamatan Mandastana merupakan salah satu daerah yang cukup parah terdampak oleh banjir di Kabupaten Barito Kuala.
Dalam tinjauan tersebut, Gubernur Muhidin bersama rombongan melakukan pemeriksaan di beberapa titik yang terkena dampak.
Mereka melihat langsung kondisi masyarakat yang harus menghadapi kesulitan akibat banjir, seperti kerusakan infrastruktur, kehilangan akses transportasi, serta dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.
Peninjauan ini penting untuk mendapatkan data yang akurat mengenai sejauh mana dampak banjir yang terjadi, sehingga dapat diambil tindakan cepat dan tepat dalam penanggulangannya.
Selama peninjauan, Gubernur meminta agar semua jajaran pemerintah daerah bersinergi dalam penanganan dampak banjir.
Hal ini penting untuk menjamin bantuan yang cepat dan efektif bagi warga yang terkena musibah.
Gubernur juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghindari bencana serupa di masa mendatang.
Selain itu, diperlukan upaya peningkatan infrastruktur yang lebih baik agar daerah-daerah rawan banjir dapat ditangani dengan lebih efektif.
Kegiatan peninjauan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya yang terkena musibah, tetapi juga sebagai wujud tanggung jawab dalam memimpin dan memberi solusi terhadap permasalahan yang ada.
Indikator keberhasilan suatu daerah dalam mengelola bencana alam sangat bergantung pada seberapa cepat dan tepat pemerintah mengambil tindakan.
Langkah-langkah penanganan bencana perlu disusun dengan melibatkan berbagai elemen, mulai dari penjaringan data, penyaluran bantuan, hingga pemulihan pasca-bencana. Keberadaan SKPD terkait juga sangat penting dalam hal ini, karena merekalah yang berperan langsung dalam implementasi kebijakan di lapangan.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga lain sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam.
Dalam situasi yang sulit ini, harapan masyarakat tentunya adalah adanya perhatian yang lebih dari pemerintah serta solusi yang efektif untuk mencegah dampak bencana di masa mendatang.
Dengan kerjasama yang solid, diharapkan segala permasalahan akibat banjir di Kecamatan Mandastana dan daerah lain di Kalimantan Selatan dapat teratasi dengan baik Wawan/ yuday