SBD,NTT,GlobalInvestigasiNews.Com- Esty Bili mengkritik lambatnya pelayanan pembuatan sertifikat tanah oleh lembaga Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.(Kamis,14-02-2025).
Oleh karena itu, Esty Bili keluhkan keterlambatan pelayanan pembuatan sertifikat tanah yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional( BPN) Sumba Barat Daya yang lambat untuk melayani Masyarakat,”Ucap Esty Bili.
Sementara itu,sudah enam bulan lebih lagi tujuh bulan saya ajukan dan setiap kali saya datang mereka beralasankan bersabar saja, namun pada akhirnya sampai saat ini belum juga habis di kerjakan,”Ujar Ibu Esty Bili
Esty Bili menyayangkan perbuatan ATR/BPN Sumba Barat Daya,yang tidak sesuai dengan latar belakang masyarakat ,Padahal menurut dia, persoalan agraria tanah sangat serius dari sisi masalah dan bernilai strategis, karena memiliki dimensi ekonomi, politik, dan hukum yang luas,” Tegas Esty Bili.
“Selama ini pengurusan terkait tanah di ATR/BPN Sumba Barat Daya, amat sulit dan lambat, juga terkesan adanya indikasi yang mengarah ke pungutan-pungutan lainya yang tidak sesuai,”Jelas Esty
Ibu Esty Bili berharap kepada pemerintah daerah, pemerintah Propinsi dan pemerintahan pusat agar terhubung dengan adanya permasalah ini bisa menjadi perhatian utama,”Tegas Esty Bili.
Ia juga menjelaskan bahwa kepala pertanahan Yusak H.T Benu, S.ST kabupaten Sumba Barat Daya seharusnya bertanggung jawab atas lambatnya pembuatan sertifikat tanah tersebut,”Tutup Esty Bili.
Sehingga pelayanan publik bisa berjalan sesuai harapan masyarakat kabupaten Sumba Barat Daya apalagi jika dilihat dari kondisi tanah di SBD ini masih banyak yang belum bersertifikat,”tutup Esty Bili kepada wartawan.
Sipri Mone/Global