Ginewstvinvestigasiines wes.com Sungai Penuh : Pengadilan Negeri (PN) Sungai Penuh secara resmi menerima pelimpahan 13 berkas perkara terkait tindak pidana sehubungan dengan perusakan kotak dan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pada Pilkada Kota Sungai Penuh Thn 2024, dari Kejaksaan Negeri Sungai Penuh. Pada Selasa 11 Maret 2025 .
Berdasarkan informasi dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Sungai Penuh, sidang perdana akan digelar pada Senin, Tanggal 17 Maret 2025, dengan Ketua Pengadilan Negeri Sungai Penuh, Muhammad Hanafi Insya, sebagai Hakim Ketua Majelis.
Dalam perkara ini, terdapat 13 terdakwa, Yakni JH, PH, HH, AI, IP, HG, YP, EP, EG, JH, dan DK.
Mereka diduga di antaranya terlibat dalam insiden-insiden terkait perusakan kotak suara di beberapa TPS dalam wilayah sungai penuh.
Termasuk perobekan kotak suara di TPS 01 Koto Limau Manis, TPS 001 dan TPS 002 Desa Sungai Liuk, serta pembakaran kotak suara di TPS 02 Desa Renah Kayu Embun.
Semua peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 November 2024, bertepatan dengan proses penghitungan suara dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh untuk periode 2025 – 2030.
Setelah kejadian, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi serta menangkap para tersangka yang diduga terlibat, yang sampai saat ini telah ditahan di rumah tahanan negara dan telah pula didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan sejumlah pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), antara lain .
Pasal 187 ayat (1), Pasal 406 ayat (1), Pasal 160 KUHP dan Pasal 170 ayat (1) KUHP.
” Juru Bicara Pengadilan Negeri Sungai Penuh, Rafi Maulana mengatakan bahwa kasus ini menjadi sorotan publik karena berkaitan erat dengan jalannya proses demokrasi di Kota Sungai Penuh.
“Banyak pihak berharap agar persidangan berlangsung transparan dan menghasilkan putusan yang mencerminkan rasa keadilan,” ungkap nya.
Ditambahkan Rafi Maulana, untuk mengantisipasi potensi gangguan selama persidangan, Pengadilan Negeri Sungai Penuh telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak keamanan lainnya untuk memperketat pengamanan.
“Kita harapkan masyarakat dapat mengawal jalannya persidangan untuk memastikan proses hukum berjalan dengan baik dan adil bagi semua pihak yang terlibat,” tutupnya.
APENDI YAHYA