Berita  

Warga Desa Tapa Keluhkan Belum Beroperasinya Listrik dari PLN

Tapa, 13 Maret 2025 – Warga Desa Tapa, Kecamatan Obi Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengeluhkan belum beroperasinya listrik dari PLN yang seharusnya sudah bisa mereka nikmati. Hingga kini, harapan warga untuk mendapatkan akses listrik masih belum terwujud, meskipun berbagai persiapan infrastruktur telah dilakukan.

Program penyediaan listrik ini mencakup dua desa, yakni Desa Pasir Putih dan Desa Tapa. Namun, kondisi yang terjadi di kedua desa ini sangat kontras. Warga Desa Pasir Putih telah menikmati listrik selama kurang lebih dua tahun, sementara masyarakat Desa Tapa masih harus hidup dalam kegelapan tanpa kepastian kapan listrik akan menyala di desa mereka.

Tuntutan Kepastian dari PLN

Warga Desa Tapa mempertanyakan kendala yang menyebabkan keterlambatan ini serta meminta kepastian dari pihak terkait, terutama PLN dan pemerintah daerah. Mereka merasa telah berkorban demi terealisasinya program ini, salah satunya dengan merelakan sejumlah pohon kelapa milik mereka untuk ditebang sebagai bagian dari pembangunan jaringan listrik. Sayangnya, hingga kini pengorbanan tersebut belum membuahkan hasil nyata.

Padahal, infrastruktur kelistrikan di Desa Tapa sudah mulai dibangun. Tiang listrik telah dipasang dan kabel jaringan pun sudah tersedia. Namun, hingga saat ini belum ada langkah selanjutnya untuk mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga. Kondisi ini semakin membuat masyarakat kecewa dan bertanya-tanya, apa penyebab utama keterlambatan ini dan kapan mereka bisa menikmati listrik seperti warga di desa tetangga.

Harapan Masyarakat untuk Solusi Segera

Masyarakat Desa Tapa berharap ada respons yang cepat dan nyata dari pihak PLN maupun pemerintah daerah. Mereka mendesak agar ada kepastian mengenai kapan listrik di desa mereka bisa segera beroperasi. Keberadaan listrik sangat penting bagi mereka, tidak hanya untuk penerangan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup, mendukung aktivitas ekonomi, serta menunjang pendidikan anak-anak di desa tersebut.

Warga berharap pihak berwenang tidak menutup mata terhadap kondisi ini dan segera mengambil tindakan agar Desa Tapa tidak lagi tertinggal dalam hal akses listrik. Sebab, listrik bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi merupakan kebutuhan dasar yang seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.(***)