Kuningan, 20 Maret 2025, GLOBAL INVESTIGASI NEWS – “Masyarakat Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat merasa geram terkait penggunaan Dana Desa perlu dipertanyakan dan pemantauan berbagai pihak ?!”
Pasalnya menurut masyarakat setempat beberapa pembangun pekerjaan fisik selalu diborongkan ke pihak ketiga masyarakat merasa kecewa karena tidak bisa ikut dalam pekerjaan tersebut.

Seperti pembangunan Gedung Posyandu di borongkan ke pihak ketiga yaitu ke orang Desa Darma padahal, kan menurut aturan tidak boleh diborongkan harusnya, kan swakelola melibatkan masyarakat setempat ucap salah satu masyarakat menyampaikan kekecewaannya dalam pelaksanaan pekerjaan yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Masyarakat setempat kecewa ingin ikut bekerja tapi hanya gigit jari (nyamos) yang seharusnya dapat uang kerja di proyek posyandu eeh.. malah diborongkan ke orang lain warga merasa geram dan kecewa.
Selain pembangunan gedung posyandu yang masih berjalan juga pembangunan gedung paud yang diborongkan tapi sudah selesai.
Pembangunan di Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan menjadi polemik dan ricuh dikarenakan pekerjaan yang di kerjakan itu bukan swakelola tetapi pekerjaan itu diborong Kan ke pihak ketiga, bukan sebatas pembangunan saja yang menjadi masalah belum lama ini ada salah satu wargga dari luar Desa yang bernama D. Menagih uang ke Desa yang di pinjam Kades senilai Rp 16 juta dengan dalih untuk DP proyek eeh peroyeknya di kasih ke pemborong lain D minta uang kembali namun Kepala Desa terkesan mempersulit tidak dibayar uang tersebut uang pinjaman jadinya D merasa kesal dan mengamuk membabibuta di Desa Perangkat Desa pada kabur ketakutan kasus ini akan dilaporkan ke APH atau Penegak Hukum.
Di samping itu ada juga informasi tetkait rotasi Perangkat Desa itu cuma tulis tonggong tanpa koordinasi dengan yang bersangkutan jadi masyarakat pun tanda tanya besar.
Untuk menyikapi masalah ini Awak Media Cetak Online GINEWS TV INVESTIGASI akan terus mengawal kasus ini sampai ke jalur hukum disamping itu Kepala Desa juga menurut masyarakat Kepala Desa Haryana jarang masuk kerja hanya memakan “gaji buta” baru- baru ini masuk ke Desa tapi sulit untuk di temui.
Masih menurut masyarakat adalagi kasus lain bahwa baru – baru ini terbongkar kasus anggaran Rp. 180 juta melayang entah kemana di Blok Parenca dan kambing pun sekarang tida ada hanya kandangnya saja di Desa Longkewang diduga banyak penyimpangan baik administrasi maupun pelaksanaan Anggaran Dana Desa (DD) dan ADD.
Warga Longkewang berharap desanya agar segera di audit masalah penggunaan Dana Desa (DD) dan Administrasi Desa oleh Inspektorat, Tipikor dan Kejaksaan.
“Kalau Kepala Desa tidak ada keterbukaan dan melanggar aturan warga juga bisa demo unjuk aksi demo seperti Desa lain”, ucap salah seorang warga.
Sementara itu kepala Desa Longkewang Hariyana saat di konfirmasi Awak Media melalui HP tidak mengakui dan sebaliknya seolah olah menantang Media dan seperti “kebal hukum”, mempersilahkan Media untuk di muat diberitakan dan menantang, silakan saja beritakan sok GASKEUN ” ucapnya dengan nada emosi. *** Bersambung
By : (Way).