HAL – SEL : GLOBAL INVESTIGASI NEWS – Wilayah sekitar Balai Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Panambuang di desa panambuang kecamatan bacan selatan kabupaten halmahera selatan ( Halsel ) provinsi maluku utara ( Malut ) dilanda hujan deras kurang satu jam 21/3/2024
Pantauan media ini, Akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam waktu singkat, wilayah tersebut mengalami banjir yang cukup parah. Ketinggian air yang merendam area sekitar kantor Balai Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Panambuang tercatat mencapai sekitar 50 cm. Kejadian ini menyebabkan sebagian besar akses menuju kantor terendam dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki.
Banjir yang terjadi pada siang pukul 15.00 Wit sampai pukul 16.00 Wit tersebut cukup mengejutkan karena datang dengan cepat. Air mulai menggenangi areal kantor Balai Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Panambuang hanya dalam hitungan menit setelah hujan turun deras. Banjir ini menggenangi areal depan kantor.Tidak hanya itu, akibat genangan air yang cukup tinggi, aktivitas menuju kantor pun terhenti, karena para pegawai yang terkurung di dalam maupun di luar kantor tidak keluar dan masuk ke kantor.
Lebih parahnya lagi, banjir tidak hanya melanda area kantor, tetapi juga merembet ke perkampungan yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Banjir yang terjadi di wilayah Balai Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Panambuang merupakan salah satu contoh nyata dampak buruk dari hujan deras yang turun dalam waktu singkat. Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini memang kerap kali mengalami banjir saat musim hujan, yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi, serta kondisi geografis daerah yang rendah.
Banjir ini juga mengingatkan pentingnya perlunya perbaikan sistem drainase dan pengelolaan sumber daya air di daerah-daerah rawan banjir, agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa depan. Ke depannya, pihak pemerintah diharapkan dapat segera melakukan tindakan preventif, seperti peningkatan kualitas saluran drainase, normalisasi sungai, dan pembenahan infrastuktur yang ada agar banjir bisa ditekan seminimal mungkin. ( LM. Tahapary )