Banjarbaru –

Habib Hamid Bahasyim, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan, melakukan inisiatif penting dengan menyelenggarakan acara sosialisasi yang difokuskan pada revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di Kecamatan Cempaka, khususnya di wilayah Palm Banjarbaru.Sabtu (22/03/2025).
Acara ini tidak hanya penting dalam tujuannya untuk memperkuat kerangka ideologis yang ditetapkan oleh Pancasila tetapi juga berfungsi sebagai platform penting untuk keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat.
Pancasila, sebagai teori filsafat dasar Indonesia, terdiri dari lima prinsip yang berfungsi sebagai cahaya penuntun bagi pemerintahan negara, kerangka sosial-politik, dan interaksi komunal.
Prinsip-prinsip ini meliputi Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing-masing prinsip ini memiliki makna yang sangat penting untuk menumbuhkan identitas dan kohesi nasional di antara penduduk Indonesia yang beragam.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Habib Hamid Bahasyim dapat dilihat sebagai pendekatan proaktif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut di tengah masyarakat setempat, khususnya di kalangan pemuda dan generasi muda.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi tren yang mengkhawatirkan yaitu menurunnya kesadaran dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip inti ini, yang sering kali disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan perubahan lanskap sosial-politik.
Dengan merevitalisasi ideologi-ideologi yang terkait dengan Pancasila, Bahasyim bertujuan untuk menghubungkan kembali individu dengan identitas nasional mereka, menekankan rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif.
Selama acara tersebut, Habib Bahasyim terlibat dengan penduduk setempat, memfasilitasi diskusi tentang berbagai topik yang terkait dengan Pancasila, konteks historisnya, dan relevansinya dengan isu-isu kontemporer.
Ia menekankan bahwa penerapan praktis Pancasila tidak hanya teoritis tetapi harus terwujud dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan toleransi, kerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan mendorong dialog dan kegiatan pendidikan, acara tersebut berupaya untuk mendorong peserta untuk merefleksikan peran mereka sebagai warga negara dan bagaimana mereka dapat mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam interaksi sehari-hari mereka.
Selain itu, inisiatif semacam itu sangat penting dalam mempromosikan keharmonisan sosial, terutama di daerah seperti Cempaka, yang mungkin dicirikan oleh berbagai latar belakang budaya dan etnis.
Pertemuan tersebut berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dalam keberagaman, mendorong anggota masyarakat untuk merayakan perbedaan mereka sambil merangkul nilai-nilai nasional yang sama.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan saling pengertian di antara warga tetapi juga memperkuat tatanan sosial yang diperlukan untuk hidup berdampingan secara damai.
Selain hasil pendidikan langsung, inisiatif Bahasyim memiliki implikasi yang lebih luas bagi lanskap politik di Kalimantan Selatan.
Dengan melibatkan secara aktif dengan konstituen dan memprioritaskan penyebaran nilai-nilai Pancasila, ia menunjukkan model pemerintahan partisipatif di mana pejabat terpilih tetap dapat diakses dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang mereka layani.
Penyelarasan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan kolaborasi antara pemerintah dan warganya.
Pada akhirnya, acara yang diadakan pada tanggal 22 Maret 2025, oleh Habib Hsmid Bahasyim bukan hanya sekadar pertemuan formal; melainkan, ini merupakan langkah penting untuk memperkuat nilai-nilai yang mengikat bangsa bersama.
Dalam dunia yang berubah dengan cepat, upaya revitalisasi tersebut memastikan bahwa semangat Pancasila tetap hidup dan relevan, menginspirasi generasi sekarang dan masa depan untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan persatuan bangsa. (Wawan/ yuday)