GIN JATIM Beredarnya opini berita palsu yang beredar dan diunggah oleh salah satu akun media aktivis tokoh filsafat logika berfikir Raden Teguh Firmansyah soal salah paham pemberian bantuan berupa parsel oleh aktivis Yunus Wahyudi kepada para kepala pemerintah dinas daerah setempat di Banyuwangi.
Kritikan pedas itu tidak sesuai fakta logika dengan perkataan apa yang disampaikan oleh tokoh filsafat Raden Teguh Firmansyah, Karena sebelumnya tokoh aktivis Yunus Wahyudi hanya untuk membantu masyarakat memberikan bantuan sosial berupa parsel dana bantuan kepada warga masyarakat sipil yang membutuhkan dan bukan untuk tujuan kepentingan pribadi atau mencari sogokan, menjadi perilaku koruptif, mencari perhatian baik dari kalangan masyarakat dan dari dinas pemerintah.
“Pemberian bantuan berupa parsel oleh aktivis Yunus Wahyudi justru diberikan secara adil kepada semua kalangan, Baik Para Warga, Masyarakat Sipil, Pejabat, Pengusaha, DPR, LSM, Media Wartawan dan Pengacara Daerah” ujar Narto.
Tujuan sebenarnya pemberian bantuan berupa parsel kepada sejumlah dinas pemerintah adalah sebagai bentuk tali silaturahmi rasa kedermawanan tokoh aktivis Yunus Wahyudi dan bukan semata-mata hanya untuk mencari empati kepentingan pribadi dan mencari perhatian dari dinas pemerintah setempat.
Sampai semuanya sudah terbukti bahwa Tokoh Aktivis Yunus Wahyudi sangat didukung dicintai oleh semua kalangan warga masyarakat kabupaten Banyuwangi, Khususnya para emak-emak disetiap daerah yang terlibat masalah bank plecit atau bank keliling simpan pinjam, Karena aktivis Yunus Wahyudi sudah dengan tulus sepenuh hati memberikan banyak bantuan kepada para warga berupa pendampingan mewakili hati rakyat kepada para warga masyarakat yang tertindas terintimidasi terlibat kasus masalah lingkungan, ekonomi, kesejahteraan, kejahatan, politik dan lainnya.ungkap: Pewarta Jaka Tim