LEBAK – Lebak Global investigasi news.
Isteri pelaku pengecer Bahan bakar minyak (BBM) yang diamankan Unit Krimsus Polres Lebak datangi Polsek Bayah untuk mempertanyakan keadaan Suaminya “AW” yang diamankan oleh Unit Krimsus Polres Lebak Minggu Sore 23 maret 2025.
Pada saat mendatangi Polsek Bayah Senin 24 Maret 2025 Isteri pengecer BBM yang didampingi oleh tokoh masyarakat Sawarna Kukun Kurnia, mempertanyakan keadaan suaminya yang konon katanya sempat dibawa ke Polsek Bayah, menurut keterangan Anggota Polsek Bayah bahwa mereka telah dibawa ke Polres Lebak, tidak lama kemudian Kapolsek Bayah pun tiba, sama seperti keterangan anggota bahwa pelaku pengecer BBM tersebut langsung dibawa ke Polres.
Saat dikonfirmasi awak media Isteri pelaku mengatakan bahwa suaminya kemarin Minggu telah dibawa oleh anggota Polres Lebak, padahal di tempatnya tidak ada barang bukti, ujarnya
Lebih lanjut isteri AW menuturkan bahwa sekitar 6-7 bulan yang lalu suami saya pernah di anankan, dan waktu itu telah memberikan uang sebesar 25 juta rupiah kepada oknum tersebut, secara cash dan via tf, tuturnya.
Kukun Kurnia selaku tokoh masyarakat Sawarna mengakan, jujur saya merasa aneh dan dilema bagi para pelaku pengecer BBM, padahal keberadaan mereka (Pengecer – Red) sangat membantu masyarakat kecil yang jauh ke SPBU dan kehabisan BBM di tengah jalan, Ungkap Kukun.
Hal senada dikatakan oleh Deni Ismayadi aktivis media yang juga ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Lebak meminta kepada pihak APH untuk tegas dan adil menegakan hukum, menurut sepengetahuan saya khususnya di kabupaten Lebak bukan hanya AW saja yang menjadi pengecer BBM, menanggapi adanya keterangan dari isteri AW bahwa sekitar 6-7 bulan yang lalu pernah memberikan/diminta uang sejumlah tersebut mohon kepada Propam Polres Lebak atau Propam Polda Banten untuk segera memeriksa oknum pelaku yang menerima uang tersebut, tandas Deni.
sampai berita ini di tulis Anggota Krimsus Polres Lebak Inisial K saat dikonfimasi untuk diminta klarifikasi via whatsapp sudah lebih menunggu 3 jam belum ada respon juga.
Pantauan dan informasi yang berhasil dihimpun tim awak media bahwa hal ini menjadi bahan perbincangan dan diskusi baik warga maupun para aktivis media, sudah menjadi rahasia umum setiap ada momen-momen tertentu hal seperti sering terjadi.
( WG)