Kamis 8 Mei 2025
Kota Jayapura Papua,globalinvestigasinews.com – Ketua LSM WGAB Papua, Yerry Basri Mak SH.,MH saat ditemui awak media, Kamis 8 Mei 2025 mengatakan bahwa Provinsi Papua mengalami lonjakan kasus yang sangat signifikan tertinggi HIV/AIDS diangka 8.864/ Mei 2025, menurut data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Ia menuturkan, angka tersebut bisa mengalami peningkatan sebab orang dengan HIV/AIDS (ODA) banyak yang masih berkeliaran dan belum terdata, untuk itu ia meminta agar pemerintah bisa segera mengambil langkah-langkah pencegahan demi mengurangi jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Papua yang meningkat tajam.
Yerri yang juga seorang aktivis pemerhati lingkungan mendesak pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah kota Jayapura, untuk segera membentuk satgas yang terdiri dari Satpol PP dan tim kesehatan untuk melakukan kontrol dan pengawasan disejumlah titik seperti; di tempat hiburan, panti pijat, hotel dll, demi menghindari penyebaran virus AIV/AIDS yang sangat mematikan ini.
” Merespon jumlah penderita dan ODA yang meningkat ini, menurut data dari dinas kesehatan kota Jayapura. Pemerintah Provinsi Papua dan Kota Jayapura harus segera mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum penyebaran virus yang menakutkan ini merajalela. Harus segera membentuk tim yang terdiri dari tenaga Satpol PP dan tenaga kesehatan untuk mengawasi dan melakukan kontrol disemua tempat hiburan, termasuk panti pijat dan juga hotel yang berpeluang terjadinya penyebaran penyakit menular ini,” ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya kepada pria dan wanita dewasa yang sudah menikah maupun yang belum menikah dan masih lajang, agar tidak sembarangan melakukan hubungan badan diluar pernikahan dan tetap menjaga diri, sebab virus AIV/AIDS ini sangat cepat penularannya ketika yang belum terpapar bersentuhan intim dengan pasangan yang telah terjangkit virus berbahaya ini meskipun perlahan tetapi mematikan sebab penyakit yang satu ini menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang dan sampai saat ini belum ditemukannya obat penawar virus tersebut.
Yerri kepada media berpesan agar masyarakat dapat menjaga diri dari pergaulan bebas dan juga pengaruh miras yang dapat merusak kesehatan. Karena menurutnya, adalah pintu masuk virus jahat ini tanpa disadari lambat laun si penderita sudah pasti meninggal.
Dia juga menyarankan dan menghimbau kepada masyarakat untuk berani memeriksa kesehatannya terkait HIV/AIDS baik di Puskesmas maupun di RSUD demi keselamatan diri sendiri juga orang lain. Disamping itu, Yerri mengajak masyarakat agar berperan aktif membantu pemerintah daerah bersama-sama mencegah terjadinya penularan virus HIV/AIDS di kota Jayapura Provinsi Papua yang kini jadi perhatian.
Yerri juga mengusulkan agar pemerintah Provinsi Papua dan kota Jayapura dapat mengambil langkah strategis guna mengurangi lonjakan kasus virus HIV/AIDS yakni, bekerjasama dengan semua stakeholder dengan memberlakukan jam malam. Sebab dari pantauannya, kalangan muda mudi kerap bergadang hingga larut malam, bahkan sampai subuh hari dan itu juga terlihat dibeberapa tempat hiburan malam juga hotel yang mudah dijangkau lagi ekonomis.
” Kota Jayapura dari data dinas kesehatan jumlah penderita virus HIV/AIDS diawal tahun 2025 ini mencapai 8.864. Ini jumlah yang tidak sedikit, boleh dikatakan kota Jayapura darurat HIV/AIDS dan sekarang bagaimana pemerintah menyingkapinya. Kita berharap saran dan masukan tadi dapat dipertimbangkan pemerintah untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran virus ini agar tidak berlanjut dan memakan banyak korban. Kitakan tahu ini penyakit serius yang belum ada penawarnya sama sekali, jika hanya dengan melakukan konseling dan bimbingan, saya kira itu tidak cukup harus disertai tindakan pencegahan seperti yang tadi saya usulkan.” Seru Ketua LSM berharap.
(Nando)