LUWU UTARA,Global Investigasi News | Dengan penuh keseriusan dan kecermatan Personil Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1403/Palopo yang berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara. Membentuk Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Desa Pincara dan Desa Sepakat, Kecamatan Masamba, Kamis (15/05/25).
Pembentukan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menekan risiko bagi warga apabila terjadi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, serta mengingat jika Desa Pincara masuk kategori rawan akan bencana alam.
Selain pembentukan Desa Tangguh Bencana, masyarakat juga di ajarkan penyuluhah dan simulasi pencegahan dan mitigasi bencana.
Dansatgas TMMD Ke-124 TA 2025, Letkol Armed Kabit Bintoro Priyambodo yang diwakili oleh Pabung Luwu Utara Mayor CBA Marthen Luther menjelaskan jika pada saat dilaksanakan TMMD kita bekerja secara fisik dan non fisik, dimana pelatihan mitigasi dan simulasi ini dilakukan sebagai wujud pencegahan di daerah resiko bencana terkhsusnya di Desa Pincara dan Desa Sepakat, Kabupaten Luwu Utara.
” Dimana agenda TMMD sasaran non fisik ini kami berkolaborasi dengan pihak BPBD Kabupaten Luwu Utara untuk membentuk Desa Tangguh Bencana mengingat lokasi ini merupakan daerah yang rawan bencana alam yaitu tanah longsor dan banjir,” Jelasnya.
Sementara itu kepala BPBD Kabupaten Luwu Utara, Muslim Muktar mengatakan pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di lokasi TMMD ke-124 Kodim 1403/Palopo merupakan langkah awal dalam proses pengecegahan dini di masyarakat dalam mengurangi dampak resiko bencana.
” Kita sangat mendukung progam yang dicetuskan oleh Satgas TMMD, dimana hal ini merupakan langkah konkret dalam upaya mitigasi bencana dimana kita ketahui jika Kabupaten Luwu Utara sendiri merupakan daerah yang rawan akan bencana alam,” Ungkapnya.
Lebih lanjut, Muslim Muktar mengungkapkan bahwa dengan adanya program ini kami dari pemerintah daerah sangat bersyukur, karena berkat kolaborasi bersama kita mampu memberikan edukasi penting bagi masyarakat terkait penanganan awal di lokasi bencana.
” Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengurangi dampak dari resiko bencana alam mengingat wilayah kita rawan akan berbagi potensi bencana,” Pungkasnya.(***)