LABUHA// Global Investigasi News – Berdasarkan informasi lapangan dari media ini, Karyawan PT. HO Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara tujuan Kupal Kawasi yang sehari – hari menggunakan Angkutan laut seperti Kapal Budi Mulia, Long Iram, Masa Jaya dan Kleopatra beralih ke Panambuang tepatnya di Pelabuhan PT. PS Jumat, 30/5/2025.
Salah satu petugas Bongkar muat PT. HR tujuan Kupal Kawasi yang namanya masih disembunyikan demi kenyamanan saat dihubungi oleh Media Online ini mengatakan bahwa, Iya’ memang betul sementara di pindahkan ke Kupal demi kenyamanan karyawan, karena informasi yang kami dengar ada oknum – oknum ingin melakukan aksi.
Untuk itu aktivitas bongkar muat di pindahkan ke pelabuhan perikanan panambuang untuk menjaga kenyamanan karyawan dan insah Allah tanggal 1/6/2025 sudah kembali lagi ke Kupal.
Persoalan Aksi ini, juga di benarkan oleh para pedagang,’ memang betul’ kenapa sampai kapal bongkar muat karyawan itu pinda, karena ada yang ingin melakukan aksi di pelabuhan spit, bahkan sopir Roda empat juga pun sempat berteriak bahwa akan ada aksi ucap salah satu pedagang yang namanya masih di rahasiakan demi kenyamanan sempat didengar olehnya.
Keluhan pun datang dari Motoris, kalau boleh kapal perusahan PT. HR di kurangi. semenjak Masa Jaya dan Budi Mulia hanya beroperasi kami bisa tiga sampai empat kali ke Kawasi, sekarang ini hanya satu kali itupun bisa sampai dengan bulan.
Kondisi yang ada di pelabuhan spit sekarang ini di rasakan dampaknya oleh pedagang yang sehari hari berjualan di pelabuhan, mereka mengatakan yang tadinya pendapatan mencapai dua juta hingga lebih, namun sekarang lima ratus ribu pun dengan paksa.
Sementara transportasi angkutan roda empat tujuan Kupal babang juga di keluhkan, karena di anggap terlalu besar yaitu lima puluh ribu perkapala. menanggapi hal tersebut sopir angkot saat ditemui mengatakan bahwa kami berdasarkan harga nego, dan sebelum penumpang naik mobil kami sampaikan besar ongkosnya, dan sebelum nya juga kami sampaikan kepada mereka apakah mau langsung ke babang atau turun di labuha’ jadi kalau langsung ongkosnya lima puluh ribu rupiah.
Untuk itu dinas perhubungan di desak untuk menyelesaikan persoalan bongkar muat karyawan PT. HR yang sekarang beralih ke panambuang dan juga menertibkan angkutan umum yang parkir di jalan raya depan pelabuhan spit boat Kupal karena di anggap mengganggu aktivitas lalulintas sebab sering mengalami kemacetan.
Dinas perhubungan dihimbau untuk menertibkan angkutan umum yang antri di pintu masuk pelabuhan spit, karena di pelabuhan bukan terminal sebab menurut informasi hanya angkutan umum saja yang hanya bisa mengambil penumpang dari kapal perusahan PT. HR sementara mobil rental tidak diperbolehkan.
Sopir Angkut juga ngaku bahwa kami parkir di jalan ini, dinas perhubungan juga tahu bahkan di kasi batas dengan garis putih untuk parkir. itu artinya dinas perhubungan yang mengizinkan, dan pengakuan beberapa sopir angkutan umum yang sempat di temui di pelabuhan mengaku sampai saat ini belum mengantongi trayek angkutan perkotaan dari dinas perhubungan. *** Bersambung
(Tim)












