Berita  

Lima Segment Ruas Jalan Kebon Kelapa – Pasir Calung Kecamatan Ngamprah Terealisasikan

Kbb.global investigasi news.com. Dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelar sosialisasi proyek perbaikan jalan di Kecamatan Ngamprah. Acara ini melibatkan kepala desa, tokoh masyarakat, Forkopimcam, hingga perwakilan aparat keamanan setempat.

Tahun ini, Kecamatan Ngamprah menjadi salah satu prioritas dengan mendapatkan alokasi tiga ruas jalan dari total 18 proyek jalan yang dibiayai pemerintah daerah. Masing-masing proyek telah melalui proses seleksi kontraktor dan siap memasuki tahap konstruksi:

  1. Kebon Kalapa – Pasir Cau: CV Salma Utama
  2. Haji Gofur – Pakuhaji: CV Mukti Lestari
  3. Warung Awi – Bojong Koneng: CV Insunpedal

Menurut Doni, Kepala Bidang Bina Marga sekaligus Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), proyek ini telah melalui delapan tahapan penting. Mulai dari verifikasi dana, kontrak kerja, hingga uji awal kekuatan beton atau trial mix. “Kami menerapkan standar ketat untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu pekerjaan,” kata Doni. Target penyelesaian ketiga ruas jalan ini ditetapkan pada 30 Oktober 2025.

Komitmen untuk transparansi dan kualitas menjadi bagian penting dalam pelaksanaan proyek ini. Semua kontraktor telah memulai pengadaan material dan menjalani proses pengujian beton selama 28 hari untuk memastikan kekuatan struktur. Fokus utama pengerjaan berada di titik-titik yang mengalami kerusakan berat.

Sosialisasi ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat seperti drh. Burhan dari Lintang Astha yang menekankan pentingnya pengawalan proyek oleh masyarakat. Ia meminta semua pihak agar disiplin terhadap jadwal dan mengutamakan kepentingan publik.

Dalam diskusi terbuka, sempat muncul respons dari Kepala Desa Sukatani, Dede Supriyadi, yang menegaskan bahwa pemerintah desa tidak bersikap pasif. “Kami terus mendorong percepatan ini dan sudah menyampaikan ke tingkat kabupaten. Namun keputusan akhir bukan di tangan kami,” tegasnya. Isu yang sempat menimbulkan ketegangan ini kemudian diselesaikan melalui komunikasi lanjutan secara kekeluargaan di Lintang Astha.

Pemerintah daerah menyadari proyek ini akan membawa dampak sementara, seperti debu, kebisingan, atau penutupan akses. Oleh karena itu, skema pengalihan arus dan komunikasi dengan warga melalui RT/RW akan dioptimalkan selama proses berlangsung.

Camat Ngamprah Agnes Virganty menegaskan koordinasi lintas wilayah dengan Camat Padalarang akan berjalan intensif, dibantu pengamanan dari Polsek Padalarang guna menjamin kelancaran sy proyek.

Dinas PUPR mengajak masyarakat:
Menyambut proyek dengan positif
Mengawasi proses pelaksanaan
Menjaga keselamatan lingkungan sekitar

Melaporkan jika ada kendala di lapangan

Dengan sinergi antara pemerintah, kontraktor, dan warga, proyek ini diharapkan membawa dampak signifikan terhadap kualitas jalan dan konektivitas wilayah di Ngamprah. Liputan m.nurpai