CiLEGON — Global Investigasi News.com – Minyak jelantah yang selama ini hanya dianggap limbah, kini bisa diolah menjadi energi terbarukan berupa biodiesel dan bahkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk kebutuhan transportasi udara. Inovasi hijau ini bukan lagi wacana, melainkan sudah mulai diterapkan di berbagai daerah Ditemui Awak media di Kantor RW 03 Link Lebak Gede Kelurahan Lebak Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon Rabu (3/9/2025)
Restu Andini, Chairwoman Inovasi Muda,”mengatakan bahwa pihaknya telah membina sekitar 40 desa inovasi yang bergerak di bidang energi dan pengelolaan lingkungan. Salah satu contoh sukses datang dari Jambi, di mana sebuah bank sampah menjadi pusat ekosistem inovasi berkelanjutan,”
terangnya
Provinsi Jambi kami membangun Bank sampah yang bukan hanya mengelola sampah rumah tangga, tetapi juga mengembangkan biovlog untuk pakan maggot.
Maggot itu digunakan untuk pakan ikan lele. Ikan lelenya memakai aerator untuk sirkulasi air, dan listriknya berasal dari PLTS yang kami pasang di atap bank sampah,” kata Restu.
Ia menambahkan, inovasi hijau serupa juga terus digalakkan dalam pengolahan minyak jelantah. Selain menjadi biodiesel, teknologi terbaru memungkinkan minyak jelantah diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat.
“Kalau kita serius mendorong ekonomi hijau, minyak jelantah tidak hanya bisa mengurangi pencemaran, tetapi juga menjadi solusi energi yang berkelanjutan. Di tingkat desa pun, inovasi ini sudah mulai tumbuh,” tegasnya.
Program inovasi hijau ini diyakini dapat memperkuat transisi energi nasional menuju energi bersih sekaligus memberdayakan masyarakat desa. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi swasta, minyak jelantah yang dulunya dianggap limbah kini berpotensi besar menjadi komoditas energi strategis.
(Abdulrohim)
Redaksi : Global investigasi News.com












