Berita  

“Air Mata di Sungai Genting” Tragedi Tenggelam Enam Mahasiswa KKN UIN, Bupati Kendal Instruksi Cepat Pencarian Korban

KENDAL – GiNews Globalnnestigasi Suasana duka menyelimuti tepian Sungai Genting Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Selasa (4/11/2025). Di antara tangis keluarga dan rekan-rekan mahasiswa, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari hadir langsung ke lokasi tragedi tenggelamnya enam mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang. Pemerintah Kabupaten Kendal bergerak cepat begitu menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tentang peristiwa memilukan itu.

Begitu mendapat laporan, Bupati Dyah Kartika Permanasari segera menginstruksikan langkah cepat untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Ia meminta seluruh unsur gabungan dari BPBD, Basarnas, PMI, FRPB, dan warga sekitar bekerja sigap serta terkoordinasi di lapangan. “Yang terpenting adalah keselamatan semua tim dan harapan agar korban segera ditemukan,” ujarnya di lokasi dengan nada haru. Seusai memantau pencarian, Mbak Tika juga meninjau korban di Puskesmas Singorojo 1 untuk memastikan penanganan medis berjalan baik.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 13.53 WIB, saat enam mahasiswa KKN sedang bermain air di sungai. Tak disangka, arus yang semula tenang mendadak deras akibat hujan lebat di wilayah hulu. Dalam hitungan detik, keenamnya terseret arus deras dan hilang dari pandangan rekan-rekannya. Warga yang berada di sekitar lokasi sempat berusaha menolong, namun derasnya arus membuat upaya penyelamatan sulit dilakukan.

Hingga sore hari, tiga korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ketiganya langsung dievakuasi ke Puskesmas Singorojo 1, sebelum dibawa ke RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Sementara tiga korban lainnya masih dalam pencarian tim gabungan. Beberapa mahasiswa KKN tampak menangis saat menyaksikan proses evakuasi, sementara warga setempat ikut membantu penyisiran di sepanjang aliran sungai.

“Keluarga korban di Bojonegoro dan Pemalang sudah dihubungi, dan yang di Gesik masih kami upayakan. Untuk pencarian dihentikan jam 18.00 karena protap, tapi akan dilanjutkan lagi besok jam 7 pagi. Pemantauan tetap kami lakukan 24 jam,” tutur Bupati Dyah Kartika Permanasari dengan suara bergetar.

Meski pencarian sempat dihentikan sementara karena hari gelap, semangat para relawan, aparat, dan warga tidak padam. Mereka terus berjaga di tepi sungai, berharap keajaiban terjadi. Di tengah kesedihan yang menyelimuti, kehadiran Bupati Kendal menjadi penyejuk, menunjukkan empati dan kepedulian pemerintah daerah terhadap duka yang dirasakan keluarga besar UIN Walisongo dan masyarakat Kendal.

UIN Walisongo Berduka atas Musibah Mahasiswa KKN

Sementara itu, keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berduka mendalam atas musibah yang menimpa enam mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan memastikan universitas memberikan dukungan penuh terhadap proses penanganan musibah. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan terus berkoordinasi dengan BPBD serta tim SAR,” ujar Prof. Nizar.

Prof. Nizar menegaskan, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan di lapangan. “Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama. KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang harus dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, UIN Walisongo telah menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban di lokasi, berkoordinasi dengan aparat dalam proses pencarian, serta menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa dan keluarga terdampak. Evaluasi terhadap sistem keamanan kegiatan KKN juga tengah dilakukan di seluruh lokasi penugasan.

UIN Walisongo memohon doa dari seluruh masyarakat agar tiga mahasiswa yang masih dalam pencarian segera ditemukan dalam keadaan selamat. Doa bersama akan digelar malam ini di kampus untuk mengenang para korban yang meninggal dan mendoakan keselamatan mereka yang belum ditemukan. “Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban dan memberikan ketabahan bagi keluarga,” tutup Prof. Nizar.