Berita  

“Buang Anggaran Hanya Karena Sebuah Nama Pendopo Ditanggapi Jurnalis Senior?!”

Global Investigasi News

          Fungsi Pendopo memang memiliki beragam manfaat syarat makna filosofi terkait beberapa bangunan yang berdiri di dalamnya, dan  sebagai ajang / pusat Pemerintahan sekaliggus untuk menerima tamu-tamu penting juga untuk  menyelenggarakan pertemuan resmi pemerintahan daerah, serta  merupakan ruang5 publik untuk bisa saling silaturrahim  masyarakat,  dan para Pemukah, para Tokoh dengan Pemangku Jabatan Utama secara inklusif sudah sangat memadai dari segi area.
    Terkait perubahan nama Pendopo di Situbondo, yang mana atas Kebijakan Eks Bupati sebelumnya diberi nama  Pendopo Aryo Situbondo, dengan  mengusung tema Sosok Tokoh legenda sejarah  Aryo Pem- babad Wilayah yang kemudian dikenal dengan sebutan Pangeran Aryo Situbondo. 
    Perubahan nama di Pendopo yang dengan menelan anggaran  yang tidak sedikit, seyogyanya bisa dipergunakan/alihkan kepada  yang lebih mengena yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat  khususnya warga Situbondo.
     Pasca dilantik (20/2) Pemangku Kebijakan  Situbondo merubah nama istilahnya Plang  pendopo,  yang sebelumnya bernama Pendopo Aryo Situbondo kini menjadi Pendopo Rakyat Situbondo.
      Hal ini mendapatkan tanggapan dari sosok "awartawane senior  jurnalis bahwa perubahan nama Pendopo di Situbondo ada hal yang lebih esensial/ mendasar yang bisa didahulukan.
     " ya perubahan nama pendopo saya kira hanya membuang anggaran masih banyak yang perlu dikerjakan untuk kepentingan masyarakat " ujar Anies Septivirawan saat bincang ringan sambil menyeruput kopi pahit di jalur area menuju Burnik City Jalan sutemon city. Selasa 9/12/2025.
  Hal senada juga mendapatkan atensi dari Tokoh masyarakat bahwa kemajuan suatu Daerah secara wujud nyata bisa menerima/ melanjutkan kebijakan pendahulunya jika bernilai positif serta ber-inovatif.   

  "bila sedikit- sedikit dirubah, diganti setiap perubahan pemimpin dirubah lagi kapan daerah ini akan maju hanya membuang anggaran "ungkap Rahmatullah salah satu tokoh masyarakat yang kediamannya di jalur sungai galadak macan. (117)