Berita  

Konservasi Hutan di Kabupaten Bandung: Kang DS Dukung Usulan Gubernur untuk Jadikan Tahura

KABUPATEN BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung bersama dengan tim terpadu melakukan persiapan untuk penelitian perubahan fungsi kawasan hutan di wilayah Jawa Barat menjadi Taman Hutan Raya (Tahura). Kegiatan ini melibatkan sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Bandung, Purwakarta, Karawang, Bogor, dan Cianjur, serta dihadiri oleh Dirjen Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan RI dalam sebuah rapat yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, pada Jumat (12/12/2025).

Bupati Bandung, Kang DS menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi untuk mengubah sebagian kawasan hutan menjadi Taman Hutan Raya. Langkah ini merupakan langkah tanggap bencana di Jawa Barat serta antisipasi dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.

“Kami sangat mendukung usulan Gubernur untuk menjadikan kawasan hutan menjadi kawasan Taman Hutan Raya. Konsep Tahura ini adalah konsep yang bagus. Contohnya di Dago Pakar, yang merupakan contoh Tahura yang sukses, di mana hutannya terlindungi, tetapi juga memberikan manfaat wisata,” jelas Kang DS.

Selain itu, Kang DS juga menyebutkan beberapa kawasan yang sudah disiapkan untuk konservasi hutan di Kabupaten Bandung, antara lain di Cisanti yang berada di kawasan Gunung Wayang Windu, Kecamatan Kertasari yang merupakan sumber mata air Sungai Citarum.

“Kami sudah menyiapkan lahan di Cisanti, Gunung Wayang Windu yang merupakan titik 0 KM Sungai Citarum sebagai wilayah konservasi sebab di sana ada mata air yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Jawa Barat. Di Ciwidey, kami juga punya lahan konservasi seluas 123 ha yang sudah ada SK-nya, yaitu konservasi hutan Bedas. Selain itu, di Pangalengan dan Kertasari juga ada lahan yang siap untuk konservasi,” tambah Kang DS.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya perubahan fungsi kawasan hutan ini untuk menjaga kelestarian alam.

“Perubahan fungsi ini mencakup beberapa kawasan strategis, seperti Gunung Wayang Windu di Kabupaten Bandung, Gunung Sanggabuana yang meliputi Purwakarta, Cianjur, dan Karawang, serta Hutan Cibungur di Purwakarta. Ketiga wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.

Dodit juga mengungkapkan keprihatinan terhadap ancaman yang dihadapi kawasan-kawasan ini, salah satunya di kawasan Gunung Sanggabuana di Purwakarta yang saat ini menghadapi tekanan besar dengan adanya aktivitas pertambangan ilegal. Selain itu, Gunung Sanggabuana juga masih menjadi habitat bagi spesies langka, seperti macan tutul. Sedangkan Hutan Cibungur sangat vital bagi kawasan industri di Purwakarta dan Karawang sebab bisa menjadi oase alam di tengah-tengah kawasan industri.

“Kami memohon dukungan dari Pak Dirjen dan semua pihak terhadap usulan perubahan fungsi hutan ini, agar kita tidak terus menghadapi ancaman bencana di masa depan. Kami berharap upaya konservasi ini dapat terus diakselerasi,” pungkas Dodit.